Virus Corona
Bukan Empon-empon, Ini Resep dari Dokter Paru Kurangi Risiko Kena Virus Corona, Termasuk Omega 3
dr. Fariz Nurwidya membagikan resep makanan dalam menangani Virus Corona yang tengah mewabah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Fariz Nurwidya membagikan resep untuk menurunkan risiko terjangkit Virus Corona yang tengah mewabah.
Hal itu diungkapkan dr. Fariz Nurwidya saat menjadi narasumber di acara Realita TV yang tayang pada Selasa (17/3/2020).
dr. Fariz Nurwidya meminta agar masyarakat jangan berlebihan soal herbal atau empon-empon bisa menyembuhkan Virus Corona.
• Candi Borobudur Disemprot Cairan Khusus untuk Mencegah Virus Corona
Pasalnya, jika berlebihan maka itu bisa merusak liver dan ginjal.
Faris justru menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi mikronutrient dan vitamin yang teruji klinis mengobati infeksi.
"Kita sebaiknya tidak terlalu genit soal herbal karena kalau kita tidak tahu isinya maka kandungan herbal yang tidak jelas itu bisa membebani liver dan ginjal dalam waktu lama."
"Saya tidak menganjurkan, mending kita fokus pada mikronutrient atau dan vitamin yang nyata-nyata sudah memberikan perlindungan terhadap infeksi virus melalui uji klinis," ujar Fariz.
Lantas, Fariz mengungkapkan dosis Vitamin C yang dibutuhkan untuk menangkal Virus Corona.
"Misal Vitamin C itu sangat dibutuhkan untuk melawan virus ya walaupun angka kecukupan gizi untuk saat-saat biasa itu 60 mg tapi saya yakin bukti memperlihatkan butuh di atas 60 mg untuk bisa melawan," lanjutnya.
Saat ditanya kini banyak orang yang mengosumsi herbal karena Virus Corona, Fariz menilai kurang efektif.
• Ikatan Dokter Indonesia Izinkan Buka Data Lokasi Pasien Positif Terjangkit Corona, Ini Tujuannya
"Itu kan manfaatnya ada untuk saluran cerna, untuk mengurangi masuk angin tapi kalau kita mau menerapkan yang lebih luas, tapi kapasitas emak-emak untuk membuat ramuan kan enggak sama."
"Dan kita tidak memikiki bukti ilmiah gitu, kita bilang efektif atau tidak," ungkapnya.
Fariz kembali menganjurkan mikronutrient dan vitamin yang bisa larut dengan air agar tak merusak liver dan ginjal.
"Jadi saya anjurkan yang larut air."
"Karena kalau dia kelebihan dia bisa dibuang urine, kalau yang tidak jelas itu bisa diakumulasi, menambah beban liver, menambah beban ginjal, jangan sampai kita gara-gara genit sama herbal akhirnya jadi sirosis, sakit liver," jelasnya.
Lantas, Fariz mengungkap apa saja yang bisa mengurangi resiko Virus Corona.
"Ya intinya mikronutrient yang ada sifat antioksidannya misalnya zink, persediaaan di masyarakat mungkin tablet 20 mg itu yang paling murah."
"Kemudian vitamin D3, jadi kalau virus itu melawan virus itu proteksinya," katanya.
• Dinyatakan Negatif Virus Corona, Emil Dardak: Menjaga Diri Sendiri juga Ikut Menjaga Orang Lain
Pada kesempatan itu, Fariz menegaskan dirinya tak memberikan resep untuk 100 persen mencegah.
Namun, setidaknya bisa mengurangi risiko terjangkit covid-19.
"Kita bicara menurunkan resiko yan bukan mencegah 100 persen tidak ada di dalam dunia medis itu tidak ada penjaminan itu tidak ada."
"Resiko itu akan turun jika Vitamin D3 nya 1000 internasional unit," ucap dia.
Selain Vitamin c dan Vitamin d3, omega 3 juga disebutnya bisa mengurangi terjangkit Virus Corona.
"Kemudian usahakan multivitamin yang ada seleniumnya ya kemudian omega 3, biasanya seperti itu yang umumnya," pungkasnya
Lihat videonya mulai menit 14:46:
Virus Corona Bisa Sembuh Sendiri?
Indonesia kini tengah menghadapi virus yang mudah menyebar, yakni Virus Corona.
Namun, hingga kini vaksin anti Virus Corona belum ditemukan.
Meski demikian, tingkat kesembuhan penyakit Virus Corona terbilang cukup tinggi.
• Kota Solo KLB Corona, Siswa SD dan SMP Diliburkan 14 Hari, SMA Masih Masuk
Dari 145,810 korban Virus Corona per tanggal Sabtu (14/3/2020), 72.531 di antaranya berhasil disembuhkan.
Dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Jumat (14/3/2020), Guru Besar Virologi dan Imunologi Universitas Airlangga, Fedik Abdul Rantam, angkat suara soal kabar pasien Virus Corona itu bisa sembuh dengan sendirinya.
Fedik lantas menyebut bahwa kesembuhan Virus Corona itu ada berbagai faktor.
Partama jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh, serta daya tahan tubuh pasien itu sendiri.
"Ya, penyakit Covid-19 bisa sembuh sendiri itu tergantung. Virus bisa menginfeksi itu tergantung beberapa hal."
"Pertama adalah jumlah partikel yang terhirup atau yang masuk ke dalam tubuh."
"Yang kedua adalah kondisi tubuh di orangnya itu sendiri, kalau orangnya sehat bisa mengeleminer kalau dalam keadaan jelek ya enggak bisa meng-eleminer gitu," jelas Fedik.
• Corona (COVID-19) Hantam Ekonomi Dunia, Jokowi: Kita Tidak Bisa Melawan Kepanikan Global
Namun, Fedik menjelaskan bahwa orang yang terkena Virus Corona dalam jumlah banyak juga bisa sembuh jika tubuhnya memiliki sistem imun yang baik.
"Kedua, jika jumlah virus ini melebihi dari seribu infeksi, maka orang ini juga kena sakit tapi bisa juga di-elimansi jika sistem imunnya ketika sistem imunasinya menjadi baik," kata dia.
Saat ditanya tenggapannya mengenai pernyataan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang menyebut Virus Corona bisa sembuh sendiri, Fedik kembali menegaskan bahwa itu tergantung dari berbagai faktor.
Pasien Virus Corona bisa sembuh sendiri jika memiliki imunitas tubuh yang kuat.
"Ya itu tadi tergantung dari jumlah virus tadi, kalau jumlahnya sedikit kurang dari 1000 InsyaAllah kondisi bagus, sembuh sendiri," sambungnya.
Dokter Spesialis Infeksi dan Tropik RSMMC, Erni Juwita Nelwan yang menjadi narasumber lantas membenarkan pernyataan Fedik.
• Laga Timnas Ditunda karena Virus Corona, Persib Punya Rencana Cadangan, Ini Kata Robert Alberts
Pasien Virus Corona bisa sembuh sendiri.
Meski demikian, bukan berarti semua kasus bisa seperti itu
"Ya seperti yang prof sampaikan tadi, kalau virus memang naturalnya dia self limiting, maka bisa sembuh sendiri."
"Tapi ini tidak bisa kemudian digeneralisasi pada semua infeksi virus gitu kan," tegas Juwita.
Menurutnya, faktor daya tahan tubuh seseorang sangat penting dalam kesembuhan Virus Corona.
Selain itu, kondisi ada tidaknya penyakit di dalam tubuh sebelumnya bisa mempengaruhi proses kesembuhan penyakit covid-19.
"Karena tadi ada proses interaksi antara virusnya dengan orang yang diinfeksi oleh virus tersebut."
"Jadi inilah disebut sebagai faktor hostnya, faktor orangnya bagaimana daya tahan tubuhnya ada tidak kondisi penyerta lainnya yang bisa membuat orang ini lebih mudah atau lebih sulit untuk mengatasi infeksi yang terjadi akibat virus ini," jelas dia.
• Jokowi Buka-bukaan soal Wabah Corona di Indonesia: Dalam Penanganan, Kita Memang Tidak Bersuara
Tak hanya jumlah virus yang masuk seperti yang diungkapkan fendik, keagresifan atau kekuatan Virus Corona itu mempengaruhi kesembuhan.
"Jadi mungkin tidak bisa langsung dibilang benar atau salah, tapi ini ada faktor-faktor yang harus dilihat lagi dalam proses infeksinya, ada yang bilang jumlah virus tadi, ada juga virlensi bagaimana keagresifan itu sendiri,"
"Ini juga akan mempengaruhi apakah seseorang itu bisa sembuh atau tidak secara sendirinya dari infeksi ini," ungkap dia. (TribunWow.com/Mariah Gipty)