Virus Corona
Soal Corona, Sekolah di Yogyakarta Tetap Beraktivitas Normal, Ini Alasan Sri Sultan Hamengkubuwono X
Saat Pemprov Jawa Tengah sudah memberlakukan setiap sekolah liburkan siswanya terkait ramai wabah Corona, Yogyakarta ternyata tak melakukan hal serupa
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Saat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah memberlakukan setiap sekolah untuk meliburkan siswanya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata tak melakukan hal serupa.
kebijakan meliburkan setiap sekolah bertujuan untuk mengurangi adanya interaksi ataupun kontak fisik dalam rangka pencegahan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Pemerintah Yogyakarta tetap meminta setiap sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara normal.

• Rekor Kematian akibat Virus Corona di Eropa: 368 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mempunyai alasan tersendiri mengapa tidak meminta para siswa untuk belajar di rumah.
Dikutip dari tayangan Youtube KompasTV, Senin (16/3/2020), Sri Sultan mengatakan untuk situasi dan kondisi di Yogyakarta bisa dikatakan masih kondusif.
Selain itu, Pemerintah Provinsi juga belum menetapkan Yogyakarta sebagai KLB (kejadian luar biasa).
Dengan kondisi tersebut, Sri Sultan juga belum mengambil kebijakan untuk meminta sekolah meliburkan muridnya.
"Kami berpendapat kondisi yang ada ini masih kondusif," ujar Sri Sultan.
"Sehingga harapan saya belum waktunya kita mengatakan Jogja KLB," imbuhnya.
Tidak hanya sekolah, Sri Sultan juga mengatakan semua ruang publik di Kota Gudeg masih terbuka.
Meski begitu, dirinya meminta semua warganya untuk terus waspada dan tetap melakukan pencegahan.
"Jadi ruang-ruang ekonomi masih kemungkinan terbuka, karena kita juga belum memutuskan sekolah itu ditutup atau tidak," jelasnya.
• Ganjar Tambah RS Rujukan Virus Corona, Berikut Daftar 58 Rumah Sakit Penanganan Covid-19 di Jateng
Lebih lanjut, Sri Sultan mengungkapkan alasan belum memberlakukan kebijakan meliburkan sekolah di Yogyakarta.
Menurutnya, kebijakan tersebut belum tentu efektif.
Ia mengatakan tidak bisa menjamin aktivitas yang dilakukan oleh siswa saat diliburkan.