Breaking News:

Virus Corona

Jumlah Korban Corona Terus Bertambah, Politisi PAN Justru Ungkit Ucapan Menkes Terawan: Sangat Salah

Politisi PAN, Saleh Partaonan Daulay buka suara soal wabah Virus Corona yang sudah menjangkit puluhan warga negara Indonesia.

YouTube KompasTV
Politisi PAN, Saleh Partaonan dalam channel YouTube Kompas TV, Kamis (12/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Politisi PAN, Saleh Partaonan Daulay buka suara soal wabah Virus Corona yang sudah menjangkit puluhan warga negara Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Saleh Partaonan pun menyoroti pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Menurut dia, Menkes Terawan telah menyampaikan hal yang tak selayaknya disampaikan oleh seorang menteri.

Politisi PAN, Saleh Partaonan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (12/3/2020).
Politisi PAN, Saleh Partaonan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (12/3/2020). (YouTube KompasTV)

Di Tengah Virus Corona, Tri Ardianto Minta Warga Tak Cemas dan Datang ke Bekasi Night Festival

Tabligh Akbar di Malaysia Disebut Jadi Penyebab Penyebaran Virus Corona, Ini Jawaban Pengurus Masjid

Hal tersebut disampaikan Saleh Partaonan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (12/3/2020).

"Saya mulai dulu dari sikap pemerintah," ujar Saleh.

"Menteri Kesehatan dari awal mengatakan 'Ini enggak berbahaya sekali, ini kan tingkat mortalitasnya cuma dua persen'."

Menurut Saleh, apa yang disampaikan Menkes Terawan itu sudah menyalahi Undang-undang Dasar 1945.

Ia menyatakan, pemerintah mesti melindungi semua warga Indonesia, tanpa terkecuali.

"Sebetulnya pernyataan yang seperti ini sangat salah menurut Undang-undang Dasar 1945," kata Saleh.

"Khususnya pada pembukaan itu kan disebut, tugas negara itu melindungi segenap tumpah darah Indonesia."

Siap Atasi Lonjakan Kasus Corona di Singapura, Lee Hsien Loong: Tak akan Tutup Kota seperti China

Termasuk soal wabah Virus Corona, berapapun korbannya, itu adalah tanggung jawab pemerintah.

"Mau 2 persen, mau 1 persen, 1,01 persen itu tetap warga negara Indonesia harus dilindungi," jelas Saleh.

Terkait pernyataan Terawan, ia menilai hal itu tak selayaknya disampaikan oleh seorang menteri.

Ia menjelaskan, Virus Corona tak bisa dibandingkan dengan Flu Burung atau virus lainnya.

"Oleh karena itu tidak boleh misalnya menteri mengatakan 'Ini mortalitasnya cuma 2 persen dibadingkan dengan flu burung dan lain-lain'," ujarnya.

"Enggak bisa seperti itu, tugas negara jika ada hal semacam itu yang mesti dilindungi."

Lebih lanjut, Saleh enggan menjawab secara gamblang terkait sikap pemerintah yang dinilai menyepelekan persoalan Corona.

"Lalu, apakah pemerintah menganggap sepele atau tidak?," tanya Saleh.

"Ya silakan ditafsirkan sendiri, tapi faktanya kan seperti itu."

Siap Atasi Lonjakan Kasus Corona di Singapura, Lee Hsien Loong: Tak akan Tutup Kota seperti China

Simak video berikut ini menit ke-12.35:

Indonesia Tak Bisa Tiru Singapura

Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia, Achmad Yurianto mengungkapkan, bahwa cukup sulit jika pemerintah meniru apa yang dilakukan Singapura terkait kasus Covid-19 tersebut.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Achmad Yurianto di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (12/3/2020).

Mulanya, Najwa Shihab sebagai presenter menunjukkan website resmi Pemerintah Singapura, yang secara jelas mengungkap data pasien Virus Corona, termasuk di mana saja mereka sempat berkunjung.

Lantas, Najwa Shihab bertanya pada Achmad Yurianto, apakah Indonesia bisa meniru Singapura.

Meski mengakui sistem itu merupakan hal yang bagus, tetapi Achmad Yurianto menegaskan bahwa hal itu tidak bisa begitu saja diterapkan di Indonesia.

Masyarakat Indonesia bisa panik jika tahu mereka tahu ada oranng terjangkit Virus Corona di suatu tempat.

Bahkan, pria yang akrab disapa Yuri itu mengatakan pasien Virus Corona sampai depresi karena terjangkit virus yang muncul akhir 2019 tersebut.

"Ya ini sesuatu yang ideal mestinya tapi kita tahu kondisi kita beda dengan Singapura."

"Kemarin saja ada satu kasus terpublish dan sekarang pasiennya depresi. (Tahu) karena kami yang merawat," ungkap Yuri.

Selain itu, masyarakat juga sempat diskriminasi pada suatu negara akibat satu di antara warganya menjadi penular Virus Corona di Indonesia.

Sehingga, kedutaan negara tersebut sempat memprotes.

 Anies Tegaskan Jakarta Transparan soal Virus Corona: Makin Disembunyikan, Makin Timbul Spekulasi

"Lalu kami menyebutkan ada penularan dari suatu negara, negara itu sekarang didiskriminasi, warga negara itu, sehingga kami diprotes kedutaan besar," katanya.

Menurutnya, jika memang ingin meniru apa yang dilakukan Singapura harus dilakukan secara pelan-pelan.

Yang penting adalah bisa mendewasakan masyarakat Indonesia.

"Oleh karena itu kita harus bertahap untuk mendewasakan masyarakat ini, tidak kemudian sistem yang ada di Singapura yang saya akui bagus, bisa diimplementasikan di sini," kata dia.

Lalu, sistem di Singapura tidak bisa begitu saja ditiru lantaran pergerakan masyarakat kedua negara berbeda.

Pergerakan masyarakat Indonesia disebut lebih jauh dibanding Singapura.

Sehingga, sistem Singapura bukan berarti menjadi sistem yang terbaik bagi Indonesia.

 Di Mata Najwa, Ridwan Kamil Blak-blakan soal Petugas RS Kenakan Jas Hujan saat Tangani Virus Corona

"Dan pergerakan masyarakat kita tidak seperti di di sana yang mungkin relatif dekat-relatif dekat. Ada yang jauh balik lagi dan seterusnya."

"Inilah yang menyebabkan maka kita sebenarnya tidak menempatkan cara yang ditempatkan Singapura adalah yang terbaik yang bisa diimplementasikan kita, ini yang menjadi kunci," jelas Yuri.

Menurut jubir yang juga seorang dokter itu, edukasi masyarakat terkait Virus Corona menjadi hal yang terbaik untuk saat ini.

"Oleh karena itu, yang terbaik diimplementasikan kita adalah memerankan bagaimana tokoh masyarakat, komunitas, ini harus kembali menjadi kekuatan dasar untuk melakukan cegah tangkal."

"Berarti edukasi yang menjadi penting pada seluruh masyarakat," ungkap dia.

Mendengar pernyataan Yuri tersebut, penonton yang hadir di acara Mata Najwa lantas bertepuk tangan. (TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaYouTubeMenkes Terawan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved