Terkini Daerah
Di ILC, Sudjiwo Tedjo Bahas Pembunuhan Bocah oleh ABG: Gampar Saya Tak Apa, dengan Kasih Sayang
Budayawan Sudjiwo Tedjo angkat bicara soal kasus pembunuhan bocah enam tahun oleh remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sudjiwo menambahkan, sistem tata kota di Indonesia menyebabkan para orang tua jarang bertemu buah hati.
Hal itu lah yang menurutnya menyebabkan banyak anak di Indonesia menjadi korban kekerasan hingga pembunuhan.
"Sekarang jam empat pagi mereka berangkat ke kantor, suap-suapan di mobil suami istri, jam 10 baru sampai rumah. Ini tata kota macam apa?," tanya Sudjiwo.
"Saya setuju kalau mereka jadi korban karena ketemunya malem. Baru ketemu bener Sabtu sama Minggu dengan rasa bersalah apapun dituruti."
Lantas, Sudjiwo kembali membandingkan pendidikan orang tua kepada anak di zaman dulu dengan sekarang.
"Zaman saya sama Pak Karni jangan minta, di-gaplok (dipukul -red) bener wong tiap hari ketemu," ujar Sudjiwo.
"Jam 2 bapak saya sudah di rumah, gampar saya enggak apa-apa dengan kasih sayang."
• Remaja Perkosa Mayat Gadis 14 Tahun yang Ia Bunuh setelah Menyelinap Diam-diam di Kamarnya
Simak video berikut ini menit ke-11.45:
Pengakuan Ibu Korban
Pada kesempatan itu, Ratna, ibu bocah korban pembunuhan oleh remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat (Jakpus), mengungkap momen terakhirnya bersama sang buah hati.
Dilansir TribunWow.com, Ratna menyatakan terakhir bertemu sang buah hati sehari sebelum korban ditemukan tewas di dalam lemari.
Ratna menceritakan ibu tiri pelaku sempat menyuapi korban sebelum bocah lima tahun itu dibunuh.
"Anak saya di situ masih main, masih dikasih sama ibu pelaku," kata Ratna.

• Di ILC, Jajang C Noer Buka Suara soal ABG Pembunuh Bocah di Jakpus: Orang Jahat karena Tak Bahagia
• Sempat Cari Korban, Tetangga Ungkap Gelagat ABG Pembunuh Bocah di Jakpus: Kayak Enggak Punya Salah
Ratna mengaku, selama ini rumahnya dengan rumah pelaku memang bersebelahan.
"Iya, rumah saya persis bersebelahan dengan rumah pelaku," jelas Ratna.