Terkini Daerah
Fakta Teror KKB di Tembagapura, Sebar Hoax Penembakan hingga Todong Warga
Tercatat hingga Senin (9/3/2020), sekitar 1.572 warga telah mengungsi ke Kota Timika akibat teror KKB.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kondisi di Papua makin memanas akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menebar teror.
KKB mengancam keselamatan warga dan aparat yang berada di sejumlah wilayah di Distrik Tembagapura, Mimika.
Tercatat hingga Senin (9/3/2020), sekitar 1.572 warga telah mengungsi ke Kota Timika.

• VIDEO Detik-detik Ratusan Warga Tembagapura Dievakuasi setelah Diteror KKB
Serang Koramil
Dilansir Kompas.com, Selasa (10/3/2020), terjadi penembakan di Pos Koramil Jila, Mimika yang mengakibatkan tewasnya Serka (awalnya Sertu) La Ongge, pada Senin (9/3/2020).
Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan menyebutkan bahwa pukul 05.00 WIT, KKB menembaki pos tersebut sehingga peluru memantul dan mengenai telinga kiri almarhum.
"Yang terjadi itu penembakan, bukan penyerangan, korban terkena rekoset amunisi di telingan bagian kiri," jelas Letkol Nainggolan.
Serka La Ongge kemudian dievakuasi ke pos Pamrahwan Yonif 754 Jila.
"Sekitar pukul 10.50 WIT korban tiba di RSUD Mimika. Lima menit kemudian dokter menyatakan bahwa prajurit kami sudah meninggal dunia," imbuhnya.
Sebar Hoax Penembakan
KKB mengeluarkan klaim bahwa sudah ada 33 kelompok bersenjata di Tembagapura untuk menyerang TNI dan polri yang menjaga kawasan PT Freeport Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Selasa (10/3/2020), menanggapi hal itu, Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cendrawasih, Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan pernyataan tersebut tidak benar.
"Pembohongan publik. Yang kita monitor saat ini berada di sekitar Tembagapura hanya kelompok KSB pimpinan Lekagak Talenggen, kelompok KSB pimpinan Jhoni Botak dan kelompok KSB pimpinan Peni Murib," kata Dax Sianturi, Minggu (8/3/2020).
Ia juga menyebutkan bahwa pernyataan yang mengatakan telah terjadi baku tembak, antara KKB dengan pasukan keamanan di Pos TNI Kampung Opitawak pada Kamis (5/3/2020), yang lalu adalah kabar bohong.
Dalam kabar itu disebutkan terdapat lima pasukan keamanan yang di tembak mati.