Terkini Daerah
Akibat Teror KKB di Tembagapura, Penduduk yang Mengungsi Kini Capai Lebih dari 1000 orang
Warga yang mengungsi akibat teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus berdatangan ke Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Akibat teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), warga dari Distrik Tembagapura terus berdatangan ke Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
Pada Senin (9/3/2020), tercatat sudah sebanyak 1.572 orang yang mengungsi dari kampungnya di pedalaman.
Pengungsi tersebut berasal dari Desa Waa Banti, Desa Kimbeli, Desa Kali Kabur, Desa Banti dan sekitarnya.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com Selasa (10/3/2020), Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menerangkan mengenai jumlah total warga yang telah mengungsi.
• Fakta Teror KKB di Tembagapura, Sebar Hoax Penembakan hingga Todong Warga

"Perlu diketahui bahwa total warga masyarakat yang telah diturunkan ke Timika dari Distrik Tembagapura sejak 6-9 Maret 2020 sebanyak 1.572 jiwa," ujar Paulus, Senin (9/3/2020).
Dari jumlah tersebut total 258 jiwa diketahui berasal dari Desa Waa Banti.
Penduduk yang telah mengungsi sejak Jumat (6/3/2020) tersebut terdiri dari 122 orang dewasa dan 136 anak-anak.
Sementara itu, warga yang mengungsi sejak Sabtu (7/3/2020), berasal dari Desa Kimbeli dan Kali Kabur.
Pengungsi pada hari tersebut terdiri dari 536 orang dewasa dan 166 anak-anak.
• Seorang Anggota TNI Gugur Ditembak KKB, Dandim Mimika: Seluruh Jajaran Siaga Satu
Kemudian pada Minggu (8/3/2020), pengungsi kembali berdatangan dari desa Banti dan sekitarnya.
Total pengungsi pada hari tersebut sebanyak 612 warga dengan sejumlah 518 jiwa adalah orang dewasa dan 94 jiwa adalah anak-anak.
Dukutip dari Tribunnews.com, Selasa (10/3/2020), Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw didampingi Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengunjungi pengungsi pada Senin (9/3/2020) pukul 00.15 WIT, di Halaman Gereja Rehobot, Kabupaten Mimika.
"Saya atas nama pribadi dan Kapolda ikut prihatin dengan kehadiran bapak dan ibu di sini. Kita semua melihat awan hitam itu sekarang ada di Tembagapura kita berdoa agar awan itu pergi," ujar Paulus.
"Mari kita berdoa, Tuhan adil dan Maha Kuasa, serta ada diantara kita semua berdoa agar awan hitam itu pergi."
"Awan hitam besar berada di area Tembagapura karena ada sekelompok orang yang mengganggu dan kita akan hadapi," imbuhnya.
• Sosok Sertu La Ongge yang Gugur Ditembak KKB, Meninggal setelah Selesai Wudu