Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Ahok Jadi Kandidat Pemimpin di Ibu Kota Baru, Begini Tanggapan Sandiaga Uno
Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, menjadi salah satu kandidat kepala otoritas Ibu Kota Baru.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Dan terakhir adalah Tumiyana, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Nama yang terpilih menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru direncanakan akan diumumkan minggu ini.
4 Nama Calon Pemimpin Ibu Kota Baru
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan 4 nama calon pemimpin ibu kota baru yang berada di Kalimantan Timur.
Nama yang terpilih menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru rencananya diumumkan minggu ini.
Ada beberapa nama yang menjadi kandidat seperti Basuki Tjahaja Purnama (AhoK), Azwar Anas, Bambang Brodjonegoro dan Tumiyana.
"Satu, Pak Bambang Brodjo. Dua, Pak Ahok. Tiga, Pak Tumiyono. Empat, Pak Azwar Anas," ujar Jokowi saat diwawancarai di teras Istana Negara pada Senin, (2/3/2020) dikutip dari tayangan KompasTV.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, memang telah sering disebutkan dalam pemberitaan.
Sepak terjangnya dalam bidang politik sudah dikenal masyarakat luas, terutama sejak menjadi Gubernur Jakarta pada 2014 hingga 2017.
Sementara itu, Azwar Anas yang merupakan anggota DPR fraksi PKB yang pernah dipercaya memimpin Daerah Banyuwangi selama dua periode.
Calon lainnya adalah Bambang Brodjonegoro, yang pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Menteri Keuangan Tahun 2014.
Sebelum memulai karier di bidang politik, Bambang merupakan dosen di Universitas Indonesia.
Calon terakhir adalah Tumiyana, selaku Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia Tiongkok.
Sebelumnya, Tumiyana pernah berkarier sebagai Direktur Utama PT PP Persero selama dua periode.
Ia kemudian ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) TBK hingga saat ini.
• Profil Azwar Anas Calon Pemimpin Ibu Kota Baru Pesaing Ahok, Jadi Reporter hingga Bupati Banyuwangi

• Fahri Hamzah Tak Setuju Ibukota Dipindah ke Kalimantan: Kita Lagi Miskin Sekarang