Breaking News:

Terkini Daerah

Meski Telah Bunuh Bocah 5 Tahun, Pelaku Akui Dirinya Sayang Kucing, Polisi: Tapi Dibuang Ibu Tirinya

Pelaku pembunuhan remaja 15 tahun (NF) pada seorang balita 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat mengaku kepada polisi bahwa ia menyayangi binatang.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Tribunnews Bogor/Youtube Metrotv news
Pelaku pembunuhan remaja 15 tahun (NF) pada seorang balita 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat mengaku kepada polisi bahwa ia menyayangi binatang. 

TRIBUNWOW.COM - Pelaku pembunuhan remaja 15 tahun (NF) pada seorang balita 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat mengaku kepada polisi bahwa ia menyayangi binatang.

Hal itu disampaikan oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto saat menjadi narasumber di acara Prime Time News Metro TV pada Senin (9/3/2020).

Heru juga menjelaskan bahwa sebenarnya pelaku menyayangi binatang, khususnya kucing.

Kesaksian ABG 15 Tahun Pembunuh Balita di Jakpus, Mengaku selama Ini Menahan untuk Tak Membunuh

"Jadi interogasi kemarin memang ada kita tanya apakah kamu menyayangi binatang, ada salah satunya kucing."

"Kita tanya apakah kucingnya sekarang ada, dia bilang 'tidak ada' karena dibuang sama ibu tirinya. 'Kenapa dibuang?' Karena rumahnya sangat kecil dan sempit kadang-kadang ibuknya tidak suka terus (kucing) dibuang," ungkap Heru.

Kendati demikian, dikatakan bahwa pelaku tidak menyukai hewan kodok.

Ia pernah membunuh kodok dengan cara yang cukup tragis.

"Kami nanya juga ada binatang yang kamu tidak sukai pertama diem, 'kamu suka kodok?', 'tidak', 'pernah kamu membunuh kodok? pernah'.

"Bagaimana kamu membunuh kodok? 'Dengan menggunakan garpu ditusuk-tusuk sampai mati'," kata Heru menirukan ucapan pelaku.

Pada kesempatan yang sama, Heru juga mengungkap bahwa NF tidak membenci siapa pun di rumahnya.

 Kesaksian Orang Tua Korban soal Pelaku Pembunuh Anaknya, APA Penah Nonton Film Horor Bareng NF

Sebagaimana diketahui, pelaku tinggal bersama ayah kandung, ibu tiri, dan adik tirinya.

"Kalau yang saya tanyakan langsung adakah yang kamu benci di rumah sekarang ini, antara orang tua bapaknya atau ibu tiri dia bilang 'tidak ada'."

"Kepada adeknya tidak juga," ujar Heru.

Meski demikian, pelaku mengakui bahwa dirinya sedikit tak suka dengan orang tua kandungnya.

NF tidak menyukai orangtuanya karena mereka memutuskan untuk bercerai.

Orangtua kandung perempuannya disebut kurang peduli terhadap keluarganya.

"Memang dia agak sedikit tidak suka kepada orang tua kandungnya karena merasa ditinggal sama orang tua kandungnya."

"Dan orang tua kandungnya ini cerai karena ada perselisihan yang disebabkan orangtua kandung perempuan (ibu) ini tidak open terhadap keluarga yang sebelumnya," jelas Heru.

 Psikolog Forensik Sebut ABG Pembunuh Bocah di Sawah Besar Bukan Psikopat: Kita Bicara soal Anak-anak

Ibu kandung meninggalkan APA tinggal bersama ayah kandung dan ibu tiri, hingga remaja tersebut kini duduk di bangku SMP.

"Jadi selama ini setelah orangtuanya cerai si pelaku tinggal di ibu tirinya plus ada satu adik dari orang tua tirinya," sambung Heru.

Lihat videonya mulai menit ke-14:30:

Akui Menahan untuk Tak Membunuh

Sebelumnya, Heru mengatakan pihaknya kini belum mengetahui apakah pembunuhan yang dilakukan NF merupakan tindakan pembunuhan berencana.

Hal itu diungkapkan  Heru saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Sabtu (7/3/2020).

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik NF (15), ABG perempuan yang membunuh APA (6), teman adiknya di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (Inset) Film Chucky dan Slender Man, film horor yang suka ditonton NF.
Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik NF (15), ABG perempuan yang membunuh APA (6), teman adiknya di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (Inset) Film Chucky dan Slender Man, film horor yang suka ditonton NF. (TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)

 

 Pengakuan ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun, Benci Orang Tuanya yang Bercerai dan Tinggalkan Dirinya

Heru menegaskan, pihaknya kini belum mengetahui apakah pembunuhan yang dilakukan NF merupakan tindakan pembunuhan berencana.

Untuk itu, pihaknya masih ingin mendalami masalah tersebut.

Hingga kini, kepolisian tetap akan mendalami kasus pembunuhan yang dilakukan oleh APA.

"Kalau kita melihat memang kita masih mendalami terutama untuk pemeriksaannya," ujar Heru.

Akan tetapi, berdasarkan apa yang dinyatakan pelaku, sebelumnya ia pernah merasakan keinginan untuk membunuh.

Namun, perasaan itu sempat bisa ditahannya.

"Pada saat kita konftrontir tanggung jawab langsung dia tidak pernah menyatakan saya rencanakan tidak."

"Tetapi yang dia sampaikan saya pernah merasakan hal seperti ini tapi bisa saya tahan," beber Heru.

Sedangkan, pada saat pembunuhan itu terjadi pada Kamis (9/3/2020), NF mengaku sudah tidak kuat untuk tidak membunuh.

 Psikolog Forensik Sebut ABG Pembunuh Bocah di Sawah Besar Bukan Psikopat: Kita Bicara soal Anak-anak

"Jadi tidak hanya terhadap ke anak tapi pada saat itu dia sudah tidak bisa menahan emosinya untuk melakukan itu," jelas Heru.

"Jadi tidak direncanakan tapi pernah dia merasa ingin melakukan tapi bisa ditahan," sambungnya.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Jakarta PusatPembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved