Breaking News:

Terkini Daerah

Ayah Korban Ungkap Perlakuan Ibu Tiri ABG Pembunuh Bocah 6 Tahun di Jakpus: Seperti Anak Sendiri

Kartono, ayah korban pembunuhan remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengungkap keseharian pelaku, NF, yang tak lain adalah tetangganya.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube KompasTV
Ayah korban pembunuhan remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat, dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (8/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Kartono, ayah korban pembunuhan remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat (Jakpus), mengungkap keseharian pelaku, NF, yang tak lain adalah tetangganya.

Dilansir TribunWow.com, Kartono mengaku mengenal baik ibu tiri pelaku yang sehari-hari bekerja dengan ibu korban.

Selain ibu tiri, Kartono juga mengaku sempat bertemu dengan ibu kandung pelaku.

Menurut dia, ibu kandung pelaku sempat meminta maaf kepadanya atas pembunuhan yang dilakukan NF.

Kartono, ayah korban pembunuhan remaja di Sawah Besar, dalam tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (8/3/2020).
Kartono, ayah korban pembunuhan remaja di Sawah Besar, dalam tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (8/3/2020). (YouTube KompasTV)

Remaja Bunuh Bocah di Jakpus, Psikolog Tika Bisono Blak-blakan Salahkan Orang Tua: Enggak Beruntung

Remaja Perkosa Mayat Gadis 14 Tahun yang Ia Bunuh setelah Menyelinap Diam-diam di Kamarnya

Hal itu disampaikan Kartono melalui tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (8/3/2020).

Kartono menyatakan, keluarganya dan ibu tiri pelaku selama ini berhubungan baik.

Bahkan, ia menyebut ibu tiri pelaku selama ini memperlakukan korban layaknya anaknya sendiri.

"Seperti saudara sendiri soalnya dari ibu pelaku itu baik sama anak saya, seperti anak sendiri," kata Kartono.

"Belum ada komunikasi."

Lebih lanjut, ia menceritakan momen pertemuannya dengan ibu kandung pelaku.

Retno Listyarti Soroti Film Chucky soal Kasus ABG Bunuh Bocah: Meniru yang Mereka Anggap Keren

Kartono menjelaskan, pertemuan itu terjadi ketika ia dan ibu kandung pelaku berada di Polres Jakarta Pusat.

"Kalau bapak kandungnya saya belum ketemu, kalau ibu kandungnya saya ketemu di Polres," ujar Kartono.

"Yang diungkapkan ibu (kandung) pelaku itu ya minta maaf."

Meskipun memaafkan pelaku, Kartono berharap NF bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Ya untuk permintaan maaf ya kita maafin, tapi kalau masalah pelaku ya saya minta tetap ada hukumannya," kata Kartono.

Lebih lanjut, Kartono mengungkapkan keseharian pelaku yang dikenal jarang bersosialisasi dengan tetangga.

"Kalau interaksi sama lingkungan sih sepertinya kurang, kalau tegur sapa sih saya sepertinya belum," ucapnya.

"Kelihatannya memang pendiam, sering di dalam (rumah)."

Kartono menambahkan, pelaku selama ini jarang berkumpul dengan rekan-rekannya.

"Kalau teman di lingkungan sih ada, tapi kayaknya dia ngumpul sama teman-temannya enggak pernah lihat saya," ucap Kartono.

"Iya, kalau itu dia mainnya ke luar. Kalau main di lingkungan kayaknya enggak pernah lihat main saya."

Simak video berikut ini menit ke-1.10:

Tingkat Kepandaian di Atas Rata-rata

Sebelumnya, Pakar Psikolog Forensik Reza Indragiri angkat bicara soal kasus pembunuhan bocah enam tahun oleh remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Dilansir TribunWow.com, Reza Indragiri pun mencoba membaca gambar yang ditulis oleh pelaku, NF.

Reza Indragiri justru menyinggung tingkat kecerdasan pelaku yang masih duduk di bangku SMP itu.

Menurut dia, untuk membaca kepribadian seseorang diperlukan sejumlah hal yang perlu dipahami.

"Di dalam psikologi memang ada yang namanya psikologi grafis, bagaimana orang psikologi memahami kondisi kejiwaan manusia," ucap Reza dikutip dari kanal YouTube metrotvnews, Minggu (8/3/2020).

"Termasuk kondisi pelaku kejahatan, tidak hanya berdasarkan keterangan atau penjelasan secara lisan."

 VIDEO Tangis Ibu Bocah yang Ditemukan Tewas di Lemari Dibunuh Remaja 15 Tahun: Dia Belum Minum Obat

Ia menyatakan, gambar yang ditemukan di buku tulis pelaku bisa dijadikan petunjuk pihak kepolisian untuk mengungkap kepribadian NF.

"Tapi juga berdasarkan ekspresi suasana melalui media gambar," kata Reza.

"Tetapi memang kemudian gambar itu menjadi pelengkap atau sebutlah menjadi sebuah petunjuk untuk memberikan panduan kepada tenaga psikologi, entah itu teman-teman di kepolisian."

Dari gambar pula, Reza menyebut pihak kepolisian bisa mengetahui tingkat kecerdasan pelaku kejahatan.

Tak hanya itu, gambar yang ditemukan di buku NF itu bisa disebutnya juga bisa menunjukkan kepribadian dan tingkat relasi sosial pelaku.

"Untuk mulai menelusuri dengan pintu masuk yang sebelah mana," ujar Reza.

"Di situ akan terlihat gambaran suasana kepribadian, relasi sosial, tanda-tanda kecerdasan dari yang bersangkutan, dan yang lainnya."

Lebih lanjut, Reza mulai mengungkap pemahamannya soal sejumlah gambar yang ditemukan di buku pelaku.

Menurut dia, dari gambar tersebut diketahui pelaku memiliki kecerdasan yang tinggi, bahkan di atas rata-rata.

 Remaja 15 Tahun Menyerahkan Diri setelah Membunuh Temannya Usia 5 Tahun, Pelaku: Saya Merasa Puas

"Saya harus lihat gambarnya, tapi kalau hanya sebatas melihat tayangan di tv atau di media online saya bisa pastikan satu hal," terang Reza.

"Ada tanda kecerdasan yang memang di atas rata-rata."

Meskipun begitu, menurutnya tak hanya tingkat kecerdasan yang bisa diketahui dari gambar tersebut.

Reza menyatakan, ada kemungkinan masalah kepribadian yang tertuang di dalam gambar tersebut.

"Itu terlihat pada sedemikian rinci, sedemikian multidimensional gambar yang dihasilkan oleh anak ini," terangnya.

"Tapi tidak hanya bicara kecerdasan, ada juga masalah kepribadian yang barangkali tengah diekspresikan oleh anak ini lewat gambar."

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
ABGRemaja bunuh balitaKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved