Breaking News:

Terkini Daerah

Ibu Bocah 6 Tahun Ngaku Rasakan Hadirnya Anak Pasca-tewas Terbunuh: Masih di Rumah, Lagi Nonton

Ibu dari APA, bocah yang tewas dibunuh tetangganya sendiri, mengakui masih merasakan hawa kehadiran sang anak di kediamannya pasca meninggalnya anak

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram @makassar_iinfo/Tribun jakarta
Catatan milik siswi smp bunuh bocah 

TRIBUNWOW.COM - RA (34) ibu dari APA (6) masih belum bisa menerima kepergian anaknya yang pergi secara tiba-tiba dengan cara yang tak wajar.

RA mengakui dirinya masih merasakan hawa keberadaan anaknya yang telah tewas terbunuh oleh tetangganya sendiri NF (15).

Dilansir TribunWow.com, Sabtu (7/3/2020), suasana haru sangat terasa ketika wartawan TribunJakarta.com menghampiri kediaman APA.

TKP pembunuhan APA (6) yang dibunuh oleh NF (16)
TKP pembunuhan APA (6) yang dibunuh oleh NF (16) (YouTube KompasTV)

Ke Polisi, ABG Pembunuh Bocah Usia 6 Tahun Kekeh Ngaku Tak Menyesal: Biasa-biasa Saja Pak

Raut wajah RA menggambarkan kesedihan yang begitu mendalam.

Suaranya pelan dan sedih saat diminta untuk memberikan keterangan terkait APA.

Pertama ia menceritakan bagaimana APA pada tahun ini baru akan menginjakkan kakinya mengenyam pendidikan sekolah Taman Kanak-kanak (TK).

"Rencana tahun ini mau masuk sekolah. Tadinya mau sekolah bareng adiknya si pelaku," kata RA, di lokasi, Sabtu malam (7/3/2020).

Namun nasib berkata lain, APA harus pergi meninggalkan ibu dan keluarganya untuk selamanya.

APA sendiri merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, dan merupakan satu-satunya wanita di antara ketiganya.

RA mengaku masih merasakan kehadiran anak bungsunya itu.

Bahkan ia mempercayai anaknya masih beraktivitas seperti biasa di rumahnya.

"Saya merasa anak saya masih ada kok. Anak saya masih di rumah, lagi nonton. Tidak ke mana-mana," ujar RA.

RA tidak tahu harus bagaimana dan harus berbuat apa.

Kini ada kekosongan di hatinya yang disebabkan oleh kepergian putri bungsunya itu.

"Saya tidak punya harapan apa-apa. Tidak punya sama sekali. Karena di hati saya tidak ada apa-apa," ucap RA.

Ia enggan menanggapi soal proses hukum yang dijalani oleh pelaku.

"Dan keluarganya, saya tidak punya harapan apa-apa," pungkasnya.

Siswi SMP yang Bunuh Bocah Ternyata Kerap Siksa Binatang, Psikolog Minta Keluarga Pelaku Diperiksa

Ayah APA: Kalau Bisa Dihukum Mati

Berbeda dengan RA, ayah korban, KA menginginkan agar NF diberi hukuman yang seberat-beratnya atas aksi bejatnya itu.

KA tak segan meminta agar NF dihukum mati atas perbuatan bejatnya itu.

"Saya penginnya pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati lah," katanya.

Ia masih tak bisa menerima bahwa peristiwa malang itu terjadi.

KA mengatakan sehari-hari anaknya sering berkunjung, dan bermain di rumah pelaku.

Tak terlintas bahwa nyawa anaknya akan berkahir saat bermain di rumah pelaku.

"Saya nggak habis pikir bisa setega itu sampai makan nyawa anak kecil gitu, yang saya pikirin itu anak kecil kok ya sampai begitu," ujarnya.

KA lanjut mengenang memori anaknya yang ia sebut pribadi yang patuh dan rajin mengaji.

Kini ia mengaku ikhlas melepas kepergian APA untuk selamanya.

"Anak saya ini nurut banget orangnya. Suka ngaji, paling demen pakai baju muslim pakai kerudung. Tapi saya ikhlas," ucapnya.

Kronologi Pembunuhan NF

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan NF mengakui membunuh APA dengan cara memasukkanya ke dalam bak mandi.

APA disuruh mengambil mainan yang ada di dalam bak mandi.

"Cara menghilangkan nyawanya yaitu dimasukkan ke dalam bak."

"Jadi si anak ini diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam," ungkap Heru dikutip dari Kompas TV. 

NF sempat menenggelamkan APA berulang kali hingga bocah 6 tahun itu lemas.

 Remaja 15 Tahun Menyerahkan Diri setelah Membunuh Temannya Usia 5 Tahun, Pelaku: Saya Merasa Puas

"Setelah anak itu diangkat, dimasukkan ke dalam bak baru ditenggelamkan."

"Sekitar lima menit ditenggelamkan lagi," katanya lagi.

Setelah lemas, tubuh korban diangkat dari bak mandi kemudian ditidurkan.

"Setelah lemas baru diangkat di bawa naik ke atas, dibawa naik ke atas ditidurkan," kata Heru.

NF juga sempat menyumpal darah yang keluar dari tubuh APA.

Karena mengeluarkan darah disumpal pakai tisu kemudian diikat

"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan dalam lemari," ujar Heru.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di rumah NF yang juga menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di rumah NF yang juga menjadi tempat kejadian perkara (TKP). (YouTube KompasTV)

  Remaja Tega Bunuh Anak 6 Tahun dan Tak Menyesal, Polisi Libatkan Psikiater untuk Dalami Kejiwaan

Lantaran bingung dengan apa yang dilakukan selanjutnya, lantas NF menyimpan mayat korban ke dalam lemari.

Ia sempat ingin membuang jasad korban secara langsung.

Namun, ia mengurungkan niatnya karena hari mulai gelap.

"Setelah disimpan dalam lemari besok paginya si tersangka ini akan membuang, tapi bagaimana caranya dia bingung," tambah Heru.

Lihat videonya mulai menit ke 1:13:

(TribunWow.com/Anung/Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Remaja bunuh balitaKasus PembunuhanSawah Besar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved