Terkini Daerah
Dievakuasi ke Timika, Warga Tembagapura Ungkap Ancaman Teror KKB, Paksa Minta Makan hingga Ditodong
Ratusan warga Tembagapura dievakuasi ke Timika karena sudah merasa tak nyaman dengan adanya ancaman dan teror dari KKB
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menyusul adanya ancaman teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), ratusan warga Tembagapura harus dievakuasi pindah ke Kota Timika, Papua.
Sebanyak 900 warga yang dievakuasi mayoritas terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Sebelumnya mereka bertempat tinggal di sekitar areal Freeport.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/3/2020), Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal mengungkapkan apa saja ancaman yang dialami oleh warga Tembagapura.

• 7 Polisi Diperiksa Polda Papua terkait Dugaan Membiarkan Kasus Pengeroyokan yang Tewaskan Sopir Truk
Melalui rilis tertulisnya, Kombes Ahmad mengatakan ancaman yang diterima oleh warga Tembagapura beragam, mulai dari memaksa minta makanan, hingga ditodong dengan senjata.
Keinginan mengungsi juga datang dari warga Tembagapura yang sudah tidak nyaman hidup di bawah teror KKB.
"Dari keterangan warga, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat kampung, bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal melalui rilis tertulis pada Sabtu (7/3/2020).
Kronologi Pengungsian
Berdasarkan data dari Polsek Tembagapura, penduduk yang diungsikan di antaranya adalah 100 anak-anak, 370 wanita, dan 320 pria.
Mereka berasal dari berbagai kampung, yakni Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, Kampung Banti, dan Kampung Kimbeli.

Ratusan warga mulai mengungsi ke Polsek Tembagapura, Timika, Papua pada Jumat (6/3/2020).
"Kemarin Jumat 6 Maret ada sekitar 790 orang di pedalaman pegunungan Timika mengungsi ke Polsek Tembagapura, akibat dari kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah Tembagapura," jelas Kamal.
Kamal menceritakan para warga mengungsi secara bertahap.
"Awalnya ada 30 orang yang melewati jalur dari Kampung Utikini menuju ke Polsek Tembagapura, kemudian personel piket dan siaga Polsek Tembagapura menanyakan alasan warga kampung mengungsi dan meminta bantuan untuk diturunkan ke Timika," ucap Kamal.
Seusai mengamankan diri di Polsek Tembagapura, ratusan warga tersebut lalu dievakuasi ke Kota Timika menggunakan 13 bus milik PT Freeport Indonesia.
"Setelah sampai ke Timika mereka akan diantar dengan kendaraan truk yang sudah disiapkan, dan akan mengantar masyarakat hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke Sp5, Sp 12, Kwamki dan daerah lain. Juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bus disiapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika," jelas Kamal.
• Sosok Bharatu Anumerta Doni Priyanto, Anggota Brimob yang Gugur Terkena Tembakan KKB di Papua
Kapolda Papua Ceritakan Serangan dari KKB
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan para KKB yang bermukim di sekitar wilayah pegunungan semakin aktif beraksi.
Waterpauw juga mengatakan aparat kemanan mendapat perlawanan dari KKB.
"Saat ini KKB dari berbagai wilayah di pegunungan tengah terindikasi berada di sekitar Tembagapura dan melakukan aksi penembakan terhadap aparat keamanan, " kata Waterpauw.

• Rocky Gerung Tertawa Ledek Omnibus Law Garapan Jokowi, Yakin Bung Karno Pasti akan Maki-maki Istana
Sebelumnya diberitakan, beberapa hari lalu, KKB telah melangsungkan serangan dengan menembaki Polsek Tembagapura.
Aksi tersebut dibalas tembakan oleh Anggota Polisi yang berjaga di kantor Polsek Tembagapura.
Tidak ada korban jiwa dalam kontak senjata yang berlangsung pada Senin (2/3/2020) itu.
Waterpauw menduga pelaku penembakan masih pihak yang sama dengan kelompok yang menewaskan Bharada Doni Priyanto.
Lihat videonya di bawah ini:
(TribunWow.com/Anung)