Terkini Daerah
Kisah Siswa SD di Kota Kupang yang Harus Panjat Tembok Setinggi 4 Meter agar Bisa sampai ke Sekolah
Ratusan siswa SD di Kota Kupang, NTT harus memanjat tembok sekitar empat meter untuk sampai ke sekolah. Begini kisahnya.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ratusan siswa SD Kristen Petra Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), harus memanjat tembok sekitar empat meter untuk sampai ke sekolah.
Hal ini terpaksa dilakukan para siswa akibat ruas jalan menuju sekolah mereka sudah ditutup dengan tembok.
Tentunya bukan hal yang mudah bagi anak-anak SD ini untuk memanjat tembok tersebut.
• Pasien Positif Virus Corona Bertambah, Achmad Yurianto: Ada Kontak dengan Pasien Kasus Pertama
Tak jarang mereka harus berulang kali memanjat tembok agar bisa menuju ke sekolahnya.
Meski pun ada jalan akses lain.
Akan tetapi, para siswa ini lebih memilih untuk memanjat tembok meskipun berisiko bagi keselataman mereka.
Karena, jalan akses lain tersebut cukup jauh dan jaraknya mencapai enam kilometer.
"Tiap hari kami terlambat ke sekolah gara-gara harus berulang kali panjat tembok tinggi ini. Saya kesulitan karena temboknya tinggi sekali," ujar Juliana Julita Bahan, siswi kelas VI SD Kristen Petra Alak, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Jumat (6/3/2020) pagi.
• Respons Anies Baswedan soal Mahalnya Harga Masker: Punya Daya Beli Itu, Rp 350 Ribu Bisa Beli
Juliana mengatakan, sebelum ada tembok tersebut, ia dan teman-temannya tidak pernah terlambat ke sekolah.
Semenjak adanya tembok tersebut mereka sering terlambat ke sekolah.
Ia pun berharap agar ada solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kami hanya minta agar tembok ini segera dibongkar," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Kristen Petra Alak, Frengky Kase mengaku khawatir dengan keselamatan siswanya saat memanjat tembok tersebut.
"Saat memanjat bisa saja mereka jatuh dan luka, dan ini yang perlu kita harus antisipasi dengan berupaya mediasi dengan pihak kelurahan dan juga pemilik lahan tersebut," katanya.
• Kronologi Ojol Suspect Corona yang Kabur saat Dikarantina, Izin Bertemu Keluarga hingga Masih Dicari