Breaking News:

Virus Corona

Di ILC, dr Lia G Partakusuma Cerita Ada Rumah Sakit yang Takut Terima Pasien Virus Corona

Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia dr. Lia G. Partakusuma menceritakan kadang ada RS enggan terima pasien positif Covid-19

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Youtube Indonesia Lawyers Club
Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia dr. Lia G. Partakusuma, di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (3/3/2020) 

Pada acara APA KABAR INDONESIA MALAM, Selasa (3/3/2020), Achmad menyoroti soal beban emosional yang kini mulai dirasakan oleh staf medis yang menghadapi langsung wabah Virus Corona.

Achmad mengatakan dampak psikologis yang dirasakan oleh para staf medis hanya akan terjadi sebentar.

Juru bicara penanganan Virus Corona (Covid-19) Kementerian Kesehatan, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto, acara APA KABAR INDONESIA MALAM, Selasa (3/3/2020)
Juru bicara penanganan Virus Corona (Covid-19) Kementerian Kesehatan, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto, acara APA KABAR INDONESIA MALAM, Selasa (3/3/2020) (youtube Talk Show tvOne)

 Curiga Kena Virus Corona, Seorang Istri Dikunci Suami Sendiri di Kamar Mandi

Dikutip dari video Youtube Talk Show tvOne, Selasa (3/3/2020), awlanya Achmad menjelaskan bahwa proses pembentukan psikologis seorang staf medis dibentuk dalam waktu yang lama.

"Mari kita kembalikan lagi kepada basic instinctnya petugas kesehatan," kata Achmad.

"Ini kan tidak dibentuk sehari, di dalam proses pendidikan mereka dilatih untuk kemudian mentalnya disiapkan bahwa namanya petugas kesehatan akan ketemu orang sakit, bukan ketemu artis," sambungnya.

Namun saat ini, Achmad mengakui ada dampak psikologis yang mulai menyerang para staf medis di Indonesia.

"Ini lah yang kemudian harus kita ingatkan kembali, tetapi kami lihat akhir-akhir ini, agak lebih terbawa pada emosional massa," terangnya.

Dampak dari beban psikologis para staf medis, disebut Achmad diungkapkan melalui adanya keinginan dan harapan untuk mendapatkan kompensasi atas kontribusinya menghadapi wabah Covid-19.

"Sehingga kemudian dalam tanda petik "saya harus diperhatikan juga dong", jadi yang semula pahlawan tanpa tanda jasa, sekarang kalau perlu jasa saya enggak usah dikasih tapi dilihat dong, ada kompensasi," papar Achmad.

Achmad mengatakan permintaan kompensasi para staf medis masih dalam batas yang wajar.

Ia memperkirakan dampak psikologis pada para staf medis hanya akan berlangsung sebentar, karena kaget dalam menghadapi Covid-19.

"Kami melihat ini dalam batas kewajaran, paling kagetnya sebentar," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, beban emosional para staf medis akan berkurang.

"Lama-lama ingat kembali, oh iya ya saya petugas kesehatan memang harus melakukan itu," lanjut Achmad.

 Soroti Posisi Dansa saat Konferensi Pers soal Corona, Achmad Yurianto: Enggak Punggung-punggungan

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-9.00:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Indonesia Lawyers Club (ILC)Virus CoronaJokowiKarni IlyasRumah Sakit
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved