Breaking News:

Virus Corona

Imbauan Pasca Indonesia Positif Virus Corona, Wali Kota Depok Mohammad Idris: Stop Merokok

Wali Kota Depok mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya Depok agar berhenti merokok karena mampu mengurangi daya tahan tubuh terhadap Virus Corona

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
KOMPAS.com/ANGGITA NURLITASARI
Wali Kota Depok Mohammad Idris seusai menghadiri acara K MUTRANS-2 di Gedung Balairung Dwidjosewojo Hotel Bumi Wiyata Depok, Senin (16/12/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Menyusul hasil positif Virus Corona yang menjangkit dua warganya, Wali Kota Depok Mohammad Idris telah mengeluarkan beberapa imbauan.

Imbauan soal Wabah Virus Corona disebut Idris telah dikeluarkan sejak Januari 2020, pada awal hebohnya wabah asal Wuhan, Hubei, China itu.

Kemudian Idris juga menambahkan imbauan agar warganya bisa berhenti merokok, karena ditakutkan akan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga rentan terjangkit Virus Corona.

Jadwal MotoGP Qatar dan Thailand 2020 Diundur karena Dampak Virus Corona, Kapan Balapan Dimulai?

Dikutip dari video YouTube Kompastv, Senin (2/3/2020), Idris mengatakan setelah adanya kasus positif Virus Corona, ia berencana merevisi kembali edarannya yang disebar pada Januari lalu, agar direvisi.

Idris juga berencana untuk bekerja sama dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan puskesmas untuk mendata seluruh warganya.

"Sekarang sudah ada kejadian, kami akan revisi, evaluasi, sudah seberapa efektif kah sosialisasi dari edaran yang saya buat, sehingga ketika nanti kita revisi, kita akan melakukan pendalaman dan pengetatan terhadap sosialisasi, pihak aparat setempat, kelurahan, kecamatan, puskesmas," paparnya.

"Semua kita kerahkan untuk mendata, turun ke bawah, untuk melihat kondisi mereka," lanjut Idris.

Idris mewanti-wanti agar warganya selalu menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga kestabilan sistem imunitas mereka.

Mulai dari pola tidur, hingga higenitas seperti mencuci tangan.

"Kedua kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Warga Depok, intinya ini kan virus, virus ini sangat terkait dengan masalah ketahanan tubuh kita," tegas Idris.

"Ketahanan tubuh kita ini sangat terkait dengan masalah tidur yang cukup, cuci tangan ketika dari luar, dari mana pun dengan sabun, sehat," sambungnya.

Idris menambahkan peringatan khusus kepada perokok.

Ia meminta agar para perokok aktif bisa berhenti merokok, karena dengan merokok akan meningkatkan kemungkinan terjangkit Virus Corona yang menyerang di saat daya tahan tubuh melemah.

"Ketiga, tentunya bagi yang terbiasa merokok, si perokok ini, ini kalau bisa syukur-syukur bisa stop merokok, karena dengan merokok akan mengurangi daya tahan tubuh kita, itu yang kita minta kepada masyarakat," ucap Idris.

Imbauan terakhir dari Idris adalah berdoa agar selalu diberi kesehatan

"Jadi jangan panik, dan terakhir tentunya jangan lupa pada Tuhan Yang Maha Kuasa," imbuhnya.

Idris juga mengatakan untuk aktivitas sehari-hari, semuanya berjalan seperti biasa, dan orang yang flu diimbau agar menggunakan masker supaya tidak menulari orang-orang di sekelilingnya.

Wali Kota Depok Cerita Awal Mula WNI Asal Depok Positif Virus Corona: Diagnosa Awal Tidak Ada Gejala

Terawan Paparkan Kronologi

Sebelumnya diberitakan, dua warga asal Depok yang terinfeksi Virus Corona adalah seorang ibu (64) dan anak perempuannya (31).

Dikutip dari Kompas.com, Senin (2/3/2020), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, dari dua warga itu, yang terinfeksi adalah sang anak yang merupakan guru dansa.

"Dia dansa dengan teman dekatnya, tanggal 14 Febuari," kata Terawan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam tayangan live Kompas TV, Senin (2/3/2020).
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam tayangan live Kompas TV, Senin (2/3/2020). (YouTube KompasTV)

 Menkes Terawan Ungkap Kondisi Terbaru 2 Pasien Virus Corona, Kini Tak Alami Demam maupan Sesak

Seusai berdansa dengan warga Jepang itu, kondisi kesehatan perempuan itu mulai menurun dan mengalami batuk-batuk.

Akhirnya pada Minggu (16/2/2020), ia menjalani rawat jalan.

Tak kunjung membaik, perempuan itu memutuskan untuk menjalani rawat inap pada Rabu (26/2/2020), di sebuah rumah sakit.

Dua hari setelah dirawat, pada Jumat (28/2/2020), perempuan itu menerima kabar mengejutkan bahwa sahabatnya yang diajak berdansa beberapa hari yang lalu positif Virus Corona.

Akhirnya pada Minggu (1/3/2020), anak dan ibunya yang juga tertular dipindahkan ke RSPI Sulianto Saroso untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Lalu pada Senin (2/3/2020), Terawan menjelaskan berdasarkan hasil pengecekan kesehatan yang dilakukan, keduanya positif Virus Corona.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-5.20:

Ahli Corona Ungkap Mengapa Orang Indonesia Tak Mudah Terjangkit

Virus Corona yang berasal dari China semakin mengkhawatirkan karena memakan banyak korban meninggal.

Hingga Sabtu (29/2/2020) tercatat lebih dari 2.000 jiwa dari seluruh dunia meninggal karena Virus Corona.

Namun tidak ada satu pun kasus Virus Corona yang ditemukan di Indonesia hingga Sabtu (29/2/2020).

Padahal World Heritage Organization (WHO) telah mengimbau seluruh negara untuk melakukan tindakan agresif.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Riset Korona Virus dan Formulasi Vaksin PNF, C.A Nidom mengatakan bahwa hal tersebut tak perlu dikhawatirkan.

Hal itu dikatakan Nidom saat melakukan wawancara dengan Kompas TV, Sabtu (29/2/2020).

Mulanya, pembawa acara bertanya soal perbandingan negara tetangga soal Virus Corona.

"Prof ada kekhawatiran juga dan ini dibahas di media asaing soal penyabaran Virus Corona di Indonesia," ujar pembawa acara.

"Kita meneliti 132 spesimen sementara Singapura 1.200, Malaysia 1.000 kekhawatiran itu kemudian muncul dan kemudian menjadi bahasan di salah satu media internasional, bagaimana menjawab ini?"

Angka kematian karena Virus Corona
Angka kematian karena Virus Corona (BBC)

Nidom mengatakan bahwa tidak ada problem yang harus dikhawatirkan soal Indonesia yang tak menjangkiti Indonesia.

"Jadi kekhawatiran itu berasal dari di Indonesia tidak muncul sample yang positif kan itu problemnya," ujar Nidom.

 Belum Ada Virus Corona di Indonesia, Ahli Kesehatan Hermawan Saputra: Jangan sampai seperti Korsel

"Pertanyaannya kenapa betul-betul mengharapkan di Indonesia harus muncul?"

Ia lalu mengatakan ada dua kemunginan orang Indonesia tidak terjangkit Virus Corona.

"Bahwa ada 2 kemungkinan yang merupakan nepotisis saya satu masalah neutreogenomik yaitu masalah konsumsi sehari-hari yang dikonsumsi masyarakat itu yang berpengaruh terhadap ketahanan seseorang terhadap suatu penyakit."

"Yang kedua dari faktor genetik. Bisa juga bahwa faktor genetik berpengaruh pada kepekaan seseorang akan infeksi ini."

Ia juga mengatakan soal virus sebelum Corona yang juga yang tak berdampak ke Indonesia.

"Jadi banyak sekali wabah-wabah yang terjadi di dunia yang merespons di Indonesia bisa tidak sesuai dengan negara-negara lain."

"Contohnya Mers, Zika, dan sebagainya, itu bahkan di Indonesia dan kita tidak masalah memang tidak masalah," tambahnya.

 Dampak Virus Corona, IHSG Anjlok, Perdagangan Hari Ini Ada 330 Saham Merah

Namun, ada pula virus di dunia yang turut menginfeksi Indonesia hingga menyebabkan korban jiwa.

"Tapi endemik H1N1 yang terinfeksi di Indonesia lebih rendah daripada yang lain."

"Tapi flu burung tingkat kematiannya 100 persen, jadi ada perbedaan-perbedaan. Jadi jika Indonesia dikhawatirakan WHO ya mari kita duduk bersama di mana kekhawatirannya," ujarnya.

Lihat videonya menit ke 1.49:

(TribunWow.com/Anung/Tiffany)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaPositif Virus Corona di IndonesiaDepokWuhanChinaMenkes TerawanMohammad Idris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved