Breaking News:

Kabar Tokoh

Soal Pesawat Kepresidenan Baru, Pengamat Politik Sindir Jokowi Dulu Naik Ekonomi: Itu Kan Menikmati

Pengamat Politik, Hendri Satrio mengomentari soal pesawat kepresidenan. Sebut ada perubahan cara menikmati.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture YouTube Realita TV
Pengamat Politik, Hendri Satrio (tengah) mengomentari soal pesawat kepresidenan. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Hendri Satrio mengomentari soal pesawat kepresidenan.

Hendri Satrio mengatakan bahwa statement soal akan menjadikan pesawat Boeing 737 itu berbanding terbalik dengan awal masa kepresidenan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hendri Satrio menyinggung Jokowi lebih sering menggunakan pesawat kelas ekonomi pada awal jabatannya.

Pengamat Politik Ramal Rezim Jokowi akan Jatuh karena Corona, Sebut Ada Bocoran Reshuffle pada April

"Coba salah satu menikmati, salah satu yang terbaru kan statementnya wah ada Boeing 737 ga kepake kita jadiin pesawat kepresidenan gitu kan."

"Itu kan menikmati padahal awal-awal kan naik ekonomi terus difoto gitu kan," kata Hendri Satrio dikutip dari Realita TV pada Minggu (1/3/2020).

"Nah tapi itu kan cara menikmati yang kemungkinan berubah," imbuhnya.

Menurutnya, hal itu merupakan satu di antara jalan presiden menikmati jabatannya.

"Dulu waktu pertama kali jadi presiden menikmatinya begitu sekarang sudah mulai pengen menikmatinya ada pesawat kepresidenan baru," lanjut Hendri.

Pengamat Politik Prediksi Pemerintahan Jokowi Bakal Jatuh 6 Bulan Lagi: Strukturnya Sudah Lemah

Kemudian ia menyinggung soal bagaimana nasib Indonesia selanjutnya.

"Jadi gini dari tadi kita berbicara mengenai bagaimana Indonesia nanti ini ke depannya."

"Kenapa saya memilih kata-kata menikmati itu walaupun ada ketakutan di sana seperti saya katakan tadi," kata dia.

Lalu, Pendiri Kedai Kopi ini menyinggung prediksi Pengamat Politik, Syahganda Nainggolan yang juga hadir soal rezim Jokowi akan jatuh pada enam bulan ke depan.

"Karena saya berusaha menghibur diri saya sendiri supaya apa yang disampaikan pada Ganda tadi misalnya enam bulan ada pergantian rezim, otak saya langsung berpikir seakan-akan terjadi seperti apa enam bulan lagi di Indonesia," katanya.

Hendri mengaku bertanya-tanya apakah jajaran dalam pemerintah Jokowi juga sebenarnya ketakutan seperti Rocky Gerung dan Syahganda terkait masa depan Indonesia.

"Pada saat saya masih menikmati akan seperti apa nanti."

"Tapi saya enggak tau ketakutan yang saya miliki itu apakah para anggota rezim, pemerintah pernah enggak sih merasakan ketakutan yang sama dengan Pak Ganda dengan Pak Rocky," ujar Hendri.

Blak-blakan, Pengamat Politik Ini Prediksikan Rezim Jokowi Bakal Jatuh 6 Bulan Lagi, Ini Alasannya

Atau justru pemerintah Jokowi seperti dirinya yang tengah menikmati keadaan untuk menenangkan diri sendiri.

"Atau mereka justru menipu diri seperti saya dengan menikmati keadaan. Ya menikmati untuk menenangkan diri sendiri," ungkapnya.

Lihat videonya mulai menit ke-11:22:

Syahganda Nainggolan Prediksi Rezim Jokowi Hanya Bertahan 6 Bulan

Pengamat Politik Syahganda Nainggolan memprediksikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jatuh enam bulan ke depan.

Dilansir TribunWow.com, prediksi Syahganda Nainggolan itu didasarkan pada kondisi pemerintahan Jokowi yang mengalami banyak masalah.

Terkait hal itu, Syahganda Nainggolan pun menyinggung wabah Virus Corona yang kini tengah dikhawatirkan seluruh warga dunia.

 Prediksikan Jokowi akan Kesulitan Danai Pemerintahan, Syahganda Naingolan: Menghitung Kapan Jatuhnya

 Puji Anies Baswedan Lebih Baik dari Ahok hingga Jokowi, Geisz Chalifah: Harus Kita Nilai Janjinya

Mulanya, Syahganda menyoroti soal pemindahan Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan.

Menurutnya, Jokowi sempat bepergian ke luar negeri untuk mencari dana demi memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan.

"Jokowi baru ke Australia cari uang untuk ibu kota baru, dia ke Canbera dan lain-lain," kata Syahganda.

Tak hanya Jokowi, Menteri Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan pun disebutnya turut mencari dana untuk memindahkan Ibu Kota.

"Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan membawa orang ramai-ramai cari uang ke Amerika untuk investasi di Ibu Kota baru," jelasnya.

"Jadi tema mereka ini tema yang aneh yang sebenarnya udah di luar akal sehat."

Ia bahkan menyinggung jumlah uang yang digelontorkan pemerintahan Jokowi untuk membayar para buzzer.

"Makanya mereka membayar buzzer 72 miliar untuk membuat suasana supaya lebih heboh, lebih hebat, kondusif," jelas Syahganda.

Pengamat Politik Syahganda Nainggolan dalam saluran YouTube realita TV, Sabtu (29/2/2020).
Pengamat Politik Syahganda Nainggolan dalam saluran YouTube realita TV, Sabtu (29/2/2020). (YouTube realita TV)

 DKI Kebanjiran, Fadli Zon Ungkit Janji Jokowi sebelum Jadi Presiden: Banjir Jakarta Bakal Beres

Masalah lain yang dialami pemerintahan Jokowi yang disebut Syahganda yakni pada bidang pariwisata.

Menurut Syahganda, pariwisata Indonesia menurun drastis semenjak Virus Corona merebak ke banyak negara.

"Orang lain, pariwisata misalkan udah lihat kita 2 juta kehilangan (wisatawan)," tutur Syahganda.

"Arab Saudi 7 juta kehilangan (wisatawan) dia juga umrah enggak peduli (dibatasi)."

Terkait kondisi tersebut, Syahganda menilai pemerintahan Jokowi memiliki struktur yang lemah.

Tak hanya itu, Syahganda bahkan memprediksikan pemerintahan Jokowi bakal jatuh pada enam bulan ke depan.

"Ini kan udah panic game nih, biasanya dalam sebuah teori organisasi itu karena strukturnya udah lemah dan leadernya bakal jatuh," jelas Syahganda.

"Jadi saya ngitung-ngitung aja mungkin kalau Coronavirus ini bisa 6 bulan enggak ketemu vaksinnya, mungkin Jokowi di tahun ini 6 bulan lagi sudah jatuh."

Syahganda lantas mengklaim hal yang disampaikannya itu sebagai ramalan seorang pengamat politik.

"Enggak dijatuhkan, ini jatuh aja gitu. Ya itu ramalan saya sebagai pengamat," pungkasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)

Tags:
JokowiHendri SatrioPesawatSyahganda NainggolanRocky Gerung
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved