Terkini Internasional
Pengganti Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia akan Diketahui pada 2 Maret 2020
Parlemen Malaysia akan melakukan pengumpulan suara pada Senin (2/3/2020) untuk memilih perdana menteri selanjutnya.
Editor: Lailatun Niqmah
Setelah pertemuan darurat, Pakatan Harapan mengatakan bahwa panggilan untuk sidang parlemen khusus guna memilih perdana menteri berikutnya adalah "tantangan terhadap hak dan kekuasaan raja".
Mahathir tampak memiliki dukungan kuat untuk tetap menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Dia juga telah mengumumkan untuk membentuk pemerintahan nasional yang bersatu, dan bersedia kembali jadi pemimpin.
Akan tetapi idenya ini ditentang oleh para pemimpin di seluruh spektrum politik Negeri "Jiran".
Beberapa di antara mereka menyatakan keprihatinan bahwa itu akan memberinya terlalu banyak kekuasaan.
Badai perseteruan Mahathir-Anwar
Kamis (27/2/2020) Mahathir mengubah taktiknya dengan pengumuman mengejutkan, bahwa Partai Bersatu akan mencalonkan Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri.
Muhyiddin adalah Menteri Dalam Negeri, yang menjabat sampai kekuasaan Mahathir runtuh usai dirinya mundur.
"Jika semua orang memilihnya, aku tidak apa-apa," ucap Mahathir dikutip dari AFP.
Kemudian Malaysia Kini mengabarkan, Redzuan Yusof salah satu anggota Partai Bersatu, mengatakan partai akan "100 persen" mendukung Muhyiddin sebagai perdana menteri.
Pergulatan politik di kursi pemerintahan Malaysia bermula akhir pekan lalu.
• Alasan Mahathir Mohamad Mundur Terungkap, Disebut karena Tak Mau Kerja Sama dengan UMNO
Saat anggota parlemen dari koalisi yang berkuasa kala itu, yang meraih kemenangan di pemilu 2018,
bergabung dengan kelompok-kelompok oposisi untuk membentuk pemerintahan baru.
Langkah itu terlihat seperti hendak mengeluarkan Anwar dan sekutunya dari pemerintahan, dan menghentikannya jadi perdana menteri.
Mahathir kemudian mendinginkan suasana dengan berjanji menyerahkan kekuasaan pada Anwar, tetapi banyak pihak yang meragukan dia akan benar-benar melakukannya.