Siswa SMP di Sleman Hanyut
Cerita Keluarga Korban Sungai Sempor, Anak Minta HP Baru hingga Uang Jajan Lebih sebelum Berangkat
Zahra Imelda Salsabilla dan Yasinta Maharaini merupakan korban meninggal yang ditemukan tim SAR gabungan pada Minggu (23/2/2020) pagi.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Prasetyo tidak menyangka itu menjadi komunikasi terakhir bersama anaknya.
Saat itu Zahra meminta dibelikan sebuah handphone dan sepeda kepadanya.
Meskipun ponsel milik Zahra masih bagus, dia meminta ganti ponsel.
Prasetyo belum sempat meberikan kepada Zahra, takdir berkata lain.
“Handphone itu sudah saya siapkan, rencananya libur Sabtu-Minggu saya antar," katanya.
Selain ponsel, Zahra juga meminta dibelikan sepeda gunung untuk ia naiki saat berangkat sekolah.
"Terakhir itu meminta sebuah Handphone (HP), sudah saya siapkan hpnya, selain itu ia juga ingin sepeda Gunung untuk berangkat ke sekolah, karena selama ini diantarkan kakaknya, jarak dari sekolah dari rumah sekitar 1 kilometer," ucapnya.
• Pembina Pramuka Tak Ada di Sungai Sempor saat Siswi SMPN 1 Turi Berkegiatan, Hanya Pesan Hati-hati
Putri Semata Wayang Suraji Menjadi Korban Susur Sungai
Lain kisah Yasinta Bunga yang juga menjadi korban susur sungai SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.
Penantian ayah Yasinta, Suraji (61) terjawab sudah, ketika putri semata wayangnya ditemukan tim SAR gabungan pada Minggu (23/2/2020) pagi.
Yasinta Maharani baru saja genap berusia 12 tahun pada 12 Februari 2020 lalu.

Siswa SMPN 1 Turi, Sleman, DIY tersebut tercatat sebagai korban tewas terakhir yang ditemukan Tim SAR Gabungan, bersama Zahra Imelda seperti dikutip TribunWow.com dari TribunJogja.com.
Suraji menceritakan permintaan Yashita sebelum anaknya dipanggil oleh Sang Pencipta.
Saat ulang tahunya, Yashinta meminta hadiah ulang tahunnya yang ke-12.
"Pas ulang tahun, saya belum bisa kasih hadiah, ya, dia tanya. ‘Bapak enggak ngasih hadiah ulang tahun?’" tuturnya menirukan ucapan sang anak.