Banjir di Jakarta
Bongkar Trotoar Baru, Ketua DPRD DKI Kritik Keras Anies Baswedan: Penyakit Datang Baru Grudak-gruduk
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait banjir yang kembali melanda.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait banjir yang kembali melanda.
Hal itu diungkapkan Prasetyo Edi Marsudi saat melakukan sidak mendadak saluran air di kawasan elite Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).
Lebih spesifik, Prasetyo Edi Marsudi mengkritik soal penyediaan pom air.
• Geram Jakarta Banjir Lagi, Ketua DPRD Bongkar Trotoar Baru di Menteng, Segera Panggil Anies Baswedan
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Senin (24/2/2020), Prasetyo Edi Marsudi meminta pertanggungjawaban Anies soal pompa air.
"Nah ini kan satu pertanyaan kalau memang dia bisa mengendalikan pompa air, pompa air penanggungjawabnya 1000 persen itu Gubernur bukan orang lain," kata Prasetyo Edi.
Ia menegaskan bahwa hal itu tidak bisa serta merta disalahkan pada Kepala Dinas Sumber Air.
"Apalagi kalau Kepala Dinas Sumber Air bukan jagonya di situ ya repot juga bos," kritiknya.
Menurutnya, pembelian pompa air tetap saja tidak berhasil mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.
Padahal menurutnya, Jakarta sudah membeli berbagai jenis pompa air.
"Dan Jakarta sudah beli sebanyak ada 400 lebih pompa mobil, dari kapasitas 1 meter kubik sampai dengan 6 meter kubik per detik, Solo-Bandung, di lokasi banjir."
"Kenyataanya kan enggak ada, kondisi sekarang kan kita sampai akhir Maret nanti masih hujan terus," kritiknya.
• Sindir Tujuh Minggu Tujuh Kali Banjir di Jakarta, Azas Tigor Tantang Pemprov DKI: Kita Buktikan Saja
Lalu, Prasetyo Edi menyinggung daerah-daerah yang terdampak banjir meski sudah diberi pompa air.
"Di depan Mall Kelapa Gading juga ada pompa-pompa besar tapi kenyataannya mana? Kelapa Gading, Pulo Mas?" ucap Ketua DPRD dari fraksi PDIP ini.
Ia mengkritik bahwa seharusnya Anies bisa mengantisipasi banjir sebelum bencana benar-benar terjadi.
"Antisipasinya seharusnya sudah siap, jangan penyakitnya datang baru gradak-gruduk, enggak selesai bos," serunya.