Terkini Nasional
Menteri hingga Gubernur Terdiam saat Jokowi Dicurhati Ini oleh Ibu-ibu: Lihat Kami yang di Bawah
Seorang ibu asal Pelalawan mencurahkan isi hatinya pada Presiden Jokowi sembari berkaca-kaca, hingga membuat para pejabat yang hadir terdiam.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ada peristiwa menarik dalam kunjungan Presiden Joko Widodo di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (21/2/2020) lalu.
Seorang ibu asal Pelalawan mencurahkan isi hatinya pada Presiden Jokowi sembari berkaca-kaca, hingga membuat para pejabat yang hadir terdiam.
Mulai dari Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sampai Gubernur Riau Syamsuar dan Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyimak dengan serius, tanpa sepatah kata pun.
• Beberapa Investor Tak Percaya Jokowi Berantas Korupsi, Presiden Kini Buka Opsi Terbitkan Perppu
Lahan dieksekusi

Kejadian bermula saat Jokowi meminta tiga orang perwakilan kelompok penerima Surat Keterangan (SK) Perhutanan Sosial untuk maju berdialog dengannya.
Mereka adalah perwakilan dari Kabupaten Pelalawan, Kampar dan Rokan Hulu.
Seorang ibu dari Pelalawan memulai curhat dengan nada lantang dan mata berkaca-kaca.
Ia bercerita bahwa lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Gondai, Pelalawan dieksekusi.
"Saya minta tolong sama Pak Jokowi, lahan kami dieksekusi oleh DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Mohon bantuannya, Pak Jokowi," teriak ibu tersebut.
• Blak-blakan Ditanya Kenapa Tak Cegah Upaya Pelemahan KPK?, Presiden Jokowi: Saya juga Diawasi
Warga Desa Gondai itu juga mengeluhkan adanya alat berat yang berada di lahannya.
Padahal ibu tersebut sudah mengantongi SK untuk memanfaatkan lahan itu.
"Pangkalan Gondai kan sudah ini (dibuatkan SK), terus?" kata Jokowi sambil menunjuk SK Perhutanan Sosial yang diberikan.
"Kalau sudah, kenapa alat berat belum keluar dari lahan kami?" tanya ibu itu balik.
Warga mengetahui bahwa alat berat tersebut adalah milik perusahaan.
"Alat berat milik PT NWR masih di lahan kami. Tolong kami, Pak. Lihatlah kami yang di bawah, Pak," tuturnya.