Siswa SMP di Sleman Hanyut
Menangis, Ayah Korban Tewas Cerita saat Anaknya 'Pamit' sebelum Ikut Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi
Ayah korban tewas susur sungai SMPN 1 Turi, Muhammad Dedy Sukmana menangis saat menceritakan waktu anaknya pamitan ikut kegiatan sekolah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Hingga Sabtu (22/2/2020) dilaporkan sembilan orang siswa meninggal dunia akibat kegiatan tersebut.
Diketahui saat kegiatan susur Sungai Sempor, banjir menerjang sehingga para siswa hanyut.
Beberapa di antaranya selamat, dan ada yang meninggal.
Termasuk Zulfa, seorang korban yang telah meninggal.
Ia ditemukan tak lama setelah kejadian.
• Permintaan Maaf Kepala Sekolah SMP 1 Turi atas Meninggalnya 9 Siswa di Kegiatan Susur Sungai
Jenazah Zulfa dimakamkan tak jauh dari rumahnya di Sleman.
Namun sulitnya identifikasi jenazah membuat jasad Zulfa tertukar dengan temannya.
Sang ayah yang memakamkan sendiri putrinya awalnya juga tak sadar karena jenazah tersebut memiliki ciri sama dengan Zulfa.
"Yang saya makamkan dulu itu kan di kepala (tandanya), bisa dikenal wong mirip kok," ujar Mulyadi yang dilansir TribunWow.com melalui tayangan YouTube Surya Citra Televisi (SCTV), Sabtu (22/2/2020).
Tapi setelah dilakukan pembongkaran jenazah pada dini hari, Mulyadi baru menyadari bahwa jenazah tersebut bukan Zulfa.
• Pasca Kejadian Susur Sungai, Siswa SMPN 1 Turi Diliburkan, Kembali Bersekolah pada Senin
"Tapi setelah dianu tinggi anak saya besar anak saya," tambahnya.
Sementara itu, pengelola lembah Sempor, SB Dudung mengatakan sebenarnya kegiatan tersebut sudah mendapatkan peringatan.
"Cuaca enggak bagus gitu saja," ujar SB Dudung.
Namun kegiatan tersebut tetap dilakukan karena dirasa ada pendampingnya.
"Tapi sudah ada pembinanya kurang ngerti juga enggak ada konfirmasi atau izin ke desa untuk susur sungai itu," tambahnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Tiffany Marantika)