Breaking News:

Siswa SMP di Sleman Hanyut

Kegiatan Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman Berujung Maut, Kepala Sekolah Sebut Program Rutin

Susur sungai yang dilakukan siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Turi, Jumat (21/2/2020) sore berujung maut.

Editor: Ananda Putri Octaviani
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Kepala SMP Negeri 1 Turi, Sleman Tutik Nurdiyana (memengang mik) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Susur sungai yang dilakukan siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Turi, Jumat (21/2/2020) sore berujung maut.

Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiyana mengatakan bahwa susur sungai merupakan program lama dan rutin dilakukan di sekolahnya.

Adapun, susur sungai dilakukan saat kegiatan ekstrakulikuler pramuka dan sudah berlangsung beberapa kali.

Anaknya Tewas saat Susur Sungai Sempor, sang Ayah Ungkap Pesan Ini untuk SMPN 1 Turi: Kami Ikhlas

"Saya di sini kepala sekolah baru 1,5 bulan. Program-program ini (susur sungai) melanjutkan yang lama," katanya.

Semester kemarin pun, lanjut Tutik, susur sungai telah dilakukan.

Dianggap biasa

Tutik terkejut saat tiba-tiba dirinya mendapatkan laporan kegiatan susur sungai yang berakhir kecelakaan.

Sebab, ia tidak merasa dimintai izin mengenai kegiatan tersebut.

Pendamping, kata dia, tidak memberikan laporan.

Sehingga, kegiatan susur sungai sore itu tidak diketahuinya.

"Jujur, saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka tidak matur (laporan)," katanya.

Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi saat Diingatkan soal Susur Sungai Sempor: Mati di Tangan Tuhan

Tutik menduga, tidak adanya laporan diperkirakan lantaran pendamping merasa susur sungai tersebut merupakan program lama dan hal yang biasa dilakukan.

"Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," ucap dia.

Saat peristiwa terjadi, Tutik mengatakan, ada tujuh orang guru-guru SMPN 1 Turi yang mendampingi para siswa.

Seluruh Korban Telah Ditemukan

Memasuki hari ketiga, seluruh siswa SMPN 1 Turi Sleman yang menjadi korban tragedi kecelakaan susur Sungai Sempor telah berhasil ditemukan oleh tim evakuasi.

Total 10 siswa kehilangan nyawanya dalam tragedi mengenaskan tersebut.

Sedangkan 239 siswa lainnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta, dua korban terakhir berhasil ditemukan pada Minggu (23/2/2020).

Dua korban terakhir ditemukan pada pukul 05.30 WIB dan 07.05 WIB, di Dam Mantras, Minggu (23/2/2020).

Ditemukannya dua korban terakhir sekaligus menjadi akhir dari operasi penyalamatan tim evakuasi gabungan.

“Dengan sudah ditemukannya seluruh korban maka Operasi SAR dinyatakan selesai hari ini dan seluruh potensi SAR dikembalikan ke masing-masing unsur,” tutur Asnawi Komandan Operasi SAR Sungai Sempor 2020 dalam keterangan rilis pers, Minggu (23/2/2020).

Berikut adalah data lengkap korban jiwa akibat kecelakaan saat melakukan aktivitas susur Sungai Sempor.

1. Yasinta Bunga (7b/Perempuan/13th)

2. Zahra Imelda (7D/Perempuan/12th)

3. Nadine Fadilah (7D/Perempuan/12th)

4. Sovie Aulia (8C/Perempuan/15th)

5. Arisma Rahmawati (7D/Perempuan/13th)

6. Nur Azizah (8A/Perempuan/15th)

7. Lathifa Zulfaa (8B/Perempuan/15th)

8. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (7C/Perempuan/14th)

9. Evieta Putri Larasati (7A/Perempuan/13th)

10. Faneza Dida (7A/Perempuan/13th)

Korban selamat berjumlah 239 siswa, 23 di antaranya mengalami luka-luka.

Kelas 7: 124 Siswa
Kelas 8: 125 Siswa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berujung Maut, Kepala SMPN 1 Turi Sebut Susur Sungai Program Rutin"

 
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sungai SemporSusur SungaiSMPN 1 TuriSleman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved