Breaking News:

Siswa SMP di Sleman Hanyut

Pakar Sumber Daya Air Sebut Susur Sungai Bukan untuk Remaja, Bisa Dilakukan di Luar Aliran

Dosen Sumber Daya Air dan Sungai Fakutas Teknik UGM Agus Maryono mengatakan kegiatan susur sungai tidak diperuntukkan bagi anak dan remaja.

Instagram/@merapi_news
Situasi evakuasi korban hanyut susur Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) 

Agus menambahkan, dalam prosedur yang benar, susur sungai harus memperhatikan kondisi cuaca.

Ditegaskannya, kegiatan susur sungai tidak diperkenankan dilakukan saat musim hujan.

Sebab, saat hujan terjadi fenomena alam seperti banjir tidak bisa diprediksi.

"Banjir bandang tidak bisa diduga, debit air bisa tiba-tiba meningkat" kata dia.

Tak tahu hulu hujan

Sebenarnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan bahwa wilayah Sleman dan sekitarnya turun hujan sedang hingga lebat saat peristiwa terjadi.

BPBD DIY pun menyatakan, peringatan sudah disebar.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana memaparkan, saat susur sungai berlangsung tiba-tiba aliran air dari hulu membesar dan menghanyutkan siswa.

Kemunculan aliran tersebut diperkirakan akibat hujan di hulu Sungai Sempor.

Sekitar 250 siswa yang mengikuti kegiatan pramuka berupa susur sungai di lokasi tersebut pun hanyut.

"Enam di antaranya ditemukan tewas," katanya. (Sumber: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar: Susur Sungai Tidak untuk Anak dan Remaja, Apalagi Musim Hujan".

Sumber: Kompas.com
Tags:
SlemanSMPN 1 TuriSungai Sempor
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved