Kabinet Jokowi
Ngaku Syok hingga Stres di Awal Jadi Menteri, Nadiem Makarim: Apa yang Kita Lakukan Bisa Dipelintir
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku sempat stres saat menjalankan tugas barunya di kabinet.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengaku sempat stres saat menjalankan tugas barunya di kabinet.
Tak hanya stres, Nadiem Makarim bahkan mengaku sempat syok ketika semua kebijakannya menjadi perbincangan publik.
Meskipun begitu, pria 34 tahun itu menyebut, dirinya kini sudah mulai terbiasa menghadapi kritikan publik.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (219/2/2020).
• Di Mata Najwa, Erick Thohir Ungkap Beda Tekanan Awal Jabatan dan Sekarang: Takut Dimarahi Najwa
• Najwa Shihab Sebut Anies, Ganjar dan Kang Emil Gubernur Kekinian: Zaman Dulu Lebih Jaim
Mengawali pernyataannya, Nadiem Makarim mulanya menanggapi soal isu pembayaran iuran sekolah menggunakan GoPay.
Isu tersebut menjadi perbincangan mengingat Nadiem Makarim merupakan mantan CEO aplikasi Gojek.
"Itu kan enggak ada urusannya dengan Kemendikbud sama sekali," kata Nadiem.
Ia menyatakan, soal pembayaran iuran sekolah itu merupakan hak dari setiap sekolah.
Karena itu, Nadiem menolak jika disebut dirinya mencari keuntungan dengan mengusulkan pembayaran iuran sekolah lewat GoPay.
"Sekolah-sekolah secara swasta kan semuanya menerima apapun cara pembayaran, dia mau pilih bank apa, dia mau pilih metode pembayaran apa itu bukan urusan Kementerian Pendidikan Kebudayaan," ujar Nadiem.
Terkait ramainya pemberitaan, Nadiem menyebut hal itu hanyalah bentuk politisasi terhadap dirinya.
"Betul (itu politisasi)," jawab Nadiem singkat.
Tak memiliki latar belakang politik, Nadiem pun mengaku awalnya syok saat menjalankan tugas sebagai menteri.
"Banget sih, waktu itu syok bahwa apapun yang kita lakukan bisa dipelintir seperti sesuatu hal yang bukan kita maksudkan," terang Nadiem.
"Dan memang itu yang bikin semarak di media dan lain-lain."
• Perbandingan Harta Kekayaan Erick Thohir, Wishnutama dan Nadiem Makarim, Lihat Selisihnya

• Survei Indo Barometer: Sri Mulyani Jadi Menteri yang Paling Jenius, Nadiem Makarim Posisi Kedua
Meskipun demikian, setelah menjabat sebagai Mendikbud selama empat bulan, Nadiem mengaku sudah mulai terbiasa menjadi sorotan.
Bahkan, kini Nadiem kalem dalam menghadapi setiap 'berita miring' soal dirinya.
"Tapi ya lama-lama kerena udah beberapa kali terjadi kita juga lebih kalem aja," ujar Nadiem.
"Bahwa itu adalah bagian normal jadi figur menteri. Tapi awalnya lumayan stres sih."
Pernyataan Nadiem itu pun langsung ditanggapi oleh Presenter Najwa Shihab.
"Butuh empat bulan sekarang untuk mengelola stres?," tanya Najwa Shihab.
Untuk menghilangkan stres, Nadiem memilih untuk menyempatkan waktu bersama keluarga.
"Sekarang meditasi lebih sering gitu, main sama anak, jadi itu bener-bener menenangkan hati gitu," kata Nadiem.
"Tapi ujung-ujungnya enggak apa-apa kita sakit-sakitan, kita kejegal dan lain-lain."
Menurutnya, segala kesulitan yang dihadapinya kini akan menjadi bekal bagi pendidikan Indonesia ke depan.
Hal itu yang hingga kini menjadi keyakinan dan penyemangatnya.
"Karena dampak yang bisa dilakukan di dalam pendidikan itu adalah 10-20 tahun ke depan," ucap Nadiem.
"Jadi itu yang bikin saya semangat terus, ya udahlah, yang penting kelar gitu loh."
Simak video berikut ini menit ke-8.26:
Pengakuan Erick Thohir
Selain Nadiem Makarim, pada acara tersebut hadir pula Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Pada kesempatan itu, Erick Thohir menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok pekerja keras.
"Yang penting begini, saya rasa semua tugas yang diberikan Pak Jokowi sangat berat di semua menteri."
"Karena mohon maaf, bukan mengeluarkan kata-kata kasar, waktu dulu saya statement bahwa memang Beliau gila kerja," kata Erick Thohir.
• Najwa Shihab Tantang Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil Goyang Tik Tok: Mentang-mentang Pejabat
Erick Thohir menjelaskan, Jokowi sering memantau pekerjaan anak-anak buahnya.
"Dan beliau itu sangat detail dan memastikan deadline-deadline yang harus kita capai."
"Jadi pekerjaan apapun kita mau tukeranpun sangat berat karena Beliau mengharapkan ada impact," ungkapnya.
Jokowi disebut selalu menekankan soal apa yang harus dikerjakan harus bisa ada manfaatnya.
"Yang selalu Beliau bilangkan di pidato-pidatonya jangan hanya send tapi juga deliver ini yang kita harapkan bagaimana ini kita ini bukan hanya menjadi wacana tapi bener-bener kerja-kerja yang kongkrit jadi benar," ungkapnya.
Lalu ia mencontohkan tugas cukup berat yang diberikan presiden.
• Najwa Shihab Ungkap Data Lemahnya Deradikalisasi Teroris, Ungkap Ada Sipir yang Malah Ikut Ketularan
Kementerian BUMN seringkali harus mengikuti rapat-rapat terbatas (ratas).
Berbeda dengan Kementerian-kementerian lain seperti Kemendikbud atau Kemenparbekraf.
"Bayangkan ratas empat bulan berapa ratas apalagi kita Kementerian BUMN, tiap ratas ikut."
"Mas menteri ini, mas menteri ini lumayan," ujar Erick sambil menyapa Nadiem dan Wishnutama.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)