Pemulangan WNI Eks ISIS
Najwa Shihab Ungkap Data Lemahnya Deradikalisasi Teroris, Ungkap Ada Sipir yang Malah Ikut Ketularan
Presenter Najwa Shihab mengungkap data masih lemahnya program deradikalisasi di Indonesia.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presenter Najwa Shihab mengungkap data masih lemahnya program deradikalisasi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Najwa Shihab saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu, (13/2/2020).
Mulanya, berdasarkan Tim Riset Mata Najwa C Save, ada ratusan returnis ISIS yang kembali ke Indonesia.
• Narasumber Tak Ada yang Ngalah soal Polemik ISIS, Kata-kata Hikmahanto Juwana Buat Penonton Bersorak
Beberapa di antara mereka yang kembali ke Indonesia pulang karena kecewa dengan ISIS.
Kurang lebih 490 returnis ISIS tersebut mengikuti program deradikalisasi, rehabilitasi, dan reintegrasi.
Program-program tersebut di bawah Kementerian Sosial.
Sedangkan, dari kurang lebih 490 orang itu, 23 persen di antaranya laki-laki, 34 persennya perempuan, dan 43 persen anak-anak.

Lalu, Najwa Shihab mengatakan bahwa banyak pihak masih kurang puas dengan program deradikalisasi tersebut.
"Mari kita bicara soal deradikalisasi, kalaupun misalnya dipulangkan dan kembali di tanah air mari kita lihat bagaimana penanganan napi teroris katakanlah di Indonesia."
"Yang sebetulnya banyak yang menilai jauh dari maksimal," ungkap Najwa Shihab.
• Lewat Video yang Ditayangkan Mata Najwa, Remaja Ungkap Alasannya Gabung ISIS, Merasa Bosan Belajar
Selain itu, Najwa Shihab juga mengatakan bahwa kapasitas narapidana (napi) teroris di Indonesia masih terbatas.
Karena kapasitasnya kurang, seringkali narapidana teroris dicampur dengan napi biasa.
"Over Capasity penjara sampai 600 hingga 800 persen, kapasitas penjaranya hanya 60 tapi diisi sampai 600 orang."
"Di beberapa LP terutama LP yang bukan kelas 1, napiter (narapidana teroris) bercampur dengan napi lainnya," jelas Najwa Shihab.
Lalu, Ia mengingatkan ada kasus seoang sipir penjara yang justru terpapar paham radikalisme karena terpengaruh dengan napi yang ditahan.