Breaking News:

Terkini Nasional

Rektor Universitas Galuh Marah Dengar Pernyataan Ridwan Saidi soal Kerajaan Galuh: Terkoyaklah Semua

Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis sekaligus Rektor Universitas Galuh, Yat Rospia Brata tanggapi pernyataan Budayawan, Ridwan Saidi soal Kerajaan Galuh.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube Talk Show Tv One
Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis sekaligus Rektor Universitas Galuh, Yat Rospia Brata (paling kanan) angkat suara terkait pernyataan Budayawan Ridwan Saidi soal Kerajaan Galuh. 

Meski demikian, Yat mengatakan pihaknya akan tetap memaafkan Babe Ridwan jika memang berniat untuk meminta maaf.

"Kalau minta maaf ya kami maafkan, tapi datanglah nanti jam 8 hari Kamis InsyaAllah ada ongkos kalau minta ongkos, ada kami sudah siapkan semuanya," ungkap Yat.

Lihat videonya sejak menit awal:

 

Komentari Revitalisasi Monas, Ridwan Saidi Singgung Nama Anies Baswedan: Saya Tidak Mewakili Ya

Sementara itu sebelumnya pernyataan Babe Ridwan Saidi soal tidak ada Kerajaan Galuh itu pertama kali diungkapkan di channel YouTube Macan Idealis pada Rabu (12/2/2020).

"Mohon maaf ya dengan saudara-saudara di Ciamis. Di Ciamis itu enggak ada kerajaan," ujar Babe Ridwan seperti dikutip dari Kompas.com

Babe Ridwan berkata demikian berdasarkan indikator ekonomi warga Ciamis.

Ia mempertanyakan dari mana penghasilan warga Ciamis.

"Ciamis penghasilannya apa? Pelabuhan di selatan kan bukan pelabuhan niaga. Sama dengan pelabuhan di Teluk Bayur. Bukan pelabuhan niaga. Hanya pelabuhan penumpang. Di Ciamis juga sama, lalu dagang apa?" ujarnya.

Bahas Revitalisasi Monas, Azas Tigor Langsung Didebat Ridwan Saidi: Dengar kalau Orang Ngomong

Padahal menurutnya untuk membiayai sebuah kerajaan harus ada indikatro ekonomi, seperti pelabuhan.

Bahkan, Babe Ridwan menyebut Galuh artinya brutal.

"Sunda Galuh saya kira agak keliru penamaannya," lanjut dia.

Akibat pernyataan tersebut, warga Ciamis, Herdiat mengancam akan melaporkannya pada pihak berwajib.

Ia akan mempolisikan Babe Ridwan jika tak ada klarifikasi dan minta maaf.

"Kita tak boleh brutal, tapi tuntut secara hukum. Setuju semua ya," ungkapnya.

Sementara itu, dirinya bangga bisa menjadi bagian dair Kerajaan Galuh.

"Saya bangga pin (bertuliskan) Galuh tiap hari saya pakai. Bangga sebagai masyarakat Tatar Galuh Ciamis yang pernah punya kejayaan, masa keemasan. Maka kita ingin bangkitkan semangat Galuh," ungkapnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
CiamisKerajaan GaluhRidwan Saidi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved