Terkini Nasional
Rektor Universitas Galuh Marah Dengar Pernyataan Ridwan Saidi soal Kerajaan Galuh: Terkoyaklah Semua
Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis sekaligus Rektor Universitas Galuh, Yat Rospia Brata tanggapi pernyataan Budayawan, Ridwan Saidi soal Kerajaan Galuh.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis sekaligus Rektor Universitas Galuh, Yat Rospia Brata angkat suara terkait pernyataan Budayawan, Ridwan Saidi soal Kerajaan Galuh.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Minggu (16/2/2020), Yat kecewa dengan kata-kata Ridwan Saidi.
Yat kecewa dengan ungkapan Ridwan Saidi alias Babe Ridwan ini yang menyebut Galuh berarti brutal.

• Bahas Revitalisasi Monas, Babe Ridwan sampai Teriak-teriak Debat Azas Tigor, Presenter Turun Tangan
Hal itu sempat diungkapkan Babe Ridwan di sebuah akun channel YouTube.
"Persoalan kita adalah Galuh brutal, kemudian prasastinya palsu, kemudian tidak ada kerajaan."
"Kenapa ke Batu Rompe, kenapa bawa-bawa etnis Betawi, kami tidak ke sana mohon maaf ya," kata Yat.
Padahal, Kerajaan Galuh itu diyakini oleh masyarakat Ciamis memang ada.
Sehingga pernyataan Babe Ridwan bisa menyakiti warga Ciamis.
"Nah persoalan Galuh itu lebih ke fakta mental, itu bilis itu keyakinan sehingga perkataan itu maka terkoyaklah semua," ungkapnya.
"Kalau Babe bilang kenapa harus marah-marah ya tanya silsilah semuanya."
• Ridwan Saidi Singgung Masa Kerja Anies Baswedan: Dia Tak Mau Dilengserkan seperti Bapak Ahok
Menurutnya, warga Ciamis wajar marah pada pernyataan Babe Ridwan.
Apalagi sudah jelas silsilah Kerajaan Galuh.
"Ini dari Prabu Baruswara lalu di samping kanan saya, lalu di samping kiri saya Ariel Diningrat ini trah semua."
"Di belakang saya makin ke sini makin banyak di sini," jelas Yat sambil menunjukkan orang-orang dari silsilah Kerajaan Galuh.
"Jadi yang marah bukan saya sendiri, banyak orang di sini, semua terkoyak hatinya karena perkataan Babe yang seperti itu," ucap dia.
• Di ILC, Budayawan Babe Ridwan Saidi Singgung PSI Terus Terang Jika Tak Mau Anies Maju Pilpres 2024
Meski demikian, Yat mengatakan pihaknya akan tetap memaafkan Babe Ridwan jika memang berniat untuk meminta maaf.
"Kalau minta maaf ya kami maafkan, tapi datanglah nanti jam 8 hari Kamis InsyaAllah ada ongkos kalau minta ongkos, ada kami sudah siapkan semuanya," ungkap Yat.
Lihat videonya sejak menit awal:
• Komentari Revitalisasi Monas, Ridwan Saidi Singgung Nama Anies Baswedan: Saya Tidak Mewakili Ya
Sementara itu sebelumnya pernyataan Babe Ridwan Saidi soal tidak ada Kerajaan Galuh itu pertama kali diungkapkan di channel YouTube Macan Idealis pada Rabu (12/2/2020).
"Mohon maaf ya dengan saudara-saudara di Ciamis. Di Ciamis itu enggak ada kerajaan," ujar Babe Ridwan seperti dikutip dari Kompas.com
Babe Ridwan berkata demikian berdasarkan indikator ekonomi warga Ciamis.
Ia mempertanyakan dari mana penghasilan warga Ciamis.
"Ciamis penghasilannya apa? Pelabuhan di selatan kan bukan pelabuhan niaga. Sama dengan pelabuhan di Teluk Bayur. Bukan pelabuhan niaga. Hanya pelabuhan penumpang. Di Ciamis juga sama, lalu dagang apa?" ujarnya.
• Bahas Revitalisasi Monas, Azas Tigor Langsung Didebat Ridwan Saidi: Dengar kalau Orang Ngomong
Padahal menurutnya untuk membiayai sebuah kerajaan harus ada indikatro ekonomi, seperti pelabuhan.
Bahkan, Babe Ridwan menyebut Galuh artinya brutal.
"Sunda Galuh saya kira agak keliru penamaannya," lanjut dia.
Akibat pernyataan tersebut, warga Ciamis, Herdiat mengancam akan melaporkannya pada pihak berwajib.
Ia akan mempolisikan Babe Ridwan jika tak ada klarifikasi dan minta maaf.
"Kita tak boleh brutal, tapi tuntut secara hukum. Setuju semua ya," ungkapnya.
Sementara itu, dirinya bangga bisa menjadi bagian dair Kerajaan Galuh.
"Saya bangga pin (bertuliskan) Galuh tiap hari saya pakai. Bangga sebagai masyarakat Tatar Galuh Ciamis yang pernah punya kejayaan, masa keemasan. Maka kita ingin bangkitkan semangat Galuh," ungkapnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)