Terkini Daerah
Bantah soal Pembunuhan, Polisi Sebut Hilangnya Organ Dalam Mayat Balita di Kaltim karena Pembusukan
Kompol Damus Asa buka suara soal kejanggalan penemuan mayat balita tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa buka suara soal kejanggalan penemuan mayat balita tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dilansir TribunWow.com, Damus Asa membenarkan jika mayat balita itu ditemukan dalam kondisi sebagian besar organ dalam hilang.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020), Damus Asa menyebut balita itu bukanlah korban pembunuhan.
Menurutnya, organ dalam mayat balita itu hilang karena proses pembusukan.
• Tangis Ibu Balita Tanpa Kepala di Samarinda di Depan Hotman Paris: Sampai Kini Kasus Cuma Kelalaian
• Hotman Paris Dimintai Tolong Usut Kasus Balita Tewas Tanpa Kepala: Ada Dugaan Jual Beli Organ Tubuh
Mulanya, Damus Asa menceritakan awal mula penemuan mayat.
Disebutnya, pihak kepolisian mendapat laporan hilangnya balita tersebut pada Desember 2019 lalu.
"Memang dari awal pada saat dilaporkan ke kita sampai ditemukan di salah satu anak aliran sungai yaitu pada 8 Desember 2019," ucap Damus.
"Kita langsung membawa jenazah ke rumah sakit untuk dilakukan visum."
Setelah mendapat laporan tersebut, Damus menyebut pihaknya menduga itu adalah kasus orang hilang biasa.
"Dan memang kemungkinan besar awalnya kita menduga itu adalah anak hilang yang dilaporkan ke kita," terang Damus.
"Namun, kita tidak begitu saja percaya walaupun kedua orangtua meyakinkan bahwa itu adalah anak dari Bambang Sulis dan Meli Sari."

• Temui Hotman Paris, Ibu Balita yang Tewas Tanpa Kepala Menangis Minta Tolong: Saya Mau Cari Keadilan
Karena itu, setelah berhasil mengevakuasi, pihak kepolisian langsung membawa mayat balita itu ke rumah sakit untuk menjalani visum.
Dasum mengakui, saat ditemukan sebagian besar organ dalam mayat balita itu sudah hilang.
"Kita melakukan visum kemudian kita lakukan tes DNA untuk menyatakan kemungkinan bahwa korban adalah anak dari kedua pasangan suami istri tersebut," terang Dasum.
"Dan memang saat kita bawa ke rumah sakit memang sebagian besar organ tubuh korban sudah tidak ada."