Breaking News:

Terkini Nasional

Tak Lagi Duduk di DPR, Fahri Hamzah Ngaku Tetap Ingin Kontribusi Lewat Medsos: Udah Gak Dapat Amplop

Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengaku kini memiliki banyak waktu luang.

YouTube Official iNews
Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dalam saluran YouTube Official iNews, Kamis (13/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengaku kini memiliki banyak waktu luang.

Semenjak tak duduk di kursi dewan, Fahri Hamzah menyebut dirinya kini terkadang melihat deretan pengikutnya di media sosial (medsos).

Dilansir TribunWow.com, Fahri Hamzah menyatakan dirinya masih berusaha berkontribusi untuk negara dengan cara lain.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah melalui tayangan YouTube Official iNews, Kamis (13/2/2020).

 

Soal 100 Hari Kerja Jokowi, Fahri Hamzah Ungkap Perlakuan Istimewa untuk Prabowo, Ini Penjelasannya

100 Hari Kerja Jokowi, Fahri Hamzah Puji Presiden dan Anggap Prabowo Diistimewakan: Spektakuler

Terkait follower di medsos, mulanya Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon angkat bicara.

Ia mengaku tak terlalu peduli dengan jumlah follower di media sosial miliknya.

"Saya sebenarnya enggak terlalu peduli dengan follower, maksudnya dalam jumlah ya," ucap Fadli Zon.

"Kalau yang lain-lain mungkin lebih terencana."

Kerap menuliskan cuitan lewat Twitter, Fadli Zon menganggap hal itu hanya spontanitas belaka.

"Tapi kalau Twitter itu lebih spontan," terangnya.

"Apa yang ada di dalam hati, pikiran pada saat itu ya itu yang kita tuliskan."

Ia pun mengaku tak peduli dengan jumlah follower di medsosnya.

Menurut Fadli Zon, hal itu tak menghalanginya untuk tetap mengkritisi pemerintah.

"Jadi mencuit itu menurut saya ya lebih spontan," ungkap Fadli Zon.

"Enggak, saya follower-nya mau berapa pokoknya kita jalan terus."

Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dalam tayangan YouTube Official iNews, Kamis (13/2/2020).
Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dalam tayangan YouTube Official iNews, Kamis (13/2/2020). (YouTube Official iNews)

 

Mengaku Sedang Bantu Jokowi, Fahri Hamzah Singgung Prabowo Masuk Kabinet: Tapi Naratifnya Kacau

Sebagai anggota DPR RI, ia menyebut adanya forum untuk membahas soal follower di medsos.

"Kami sebagai wakil ketua DPR RI ada pict screen, pict screen itu kita gunakan," terangnya.

"Tapi kadang-kadang kita lihat juga lah, kalau sekarang kan Belanda masih jauh jadi santai-santai aja."

Terkait hal itu, Fahri Hamzah pun turut angkat bicara.

Menurut Fahri Hamzah, seluruh masyarakat Indoensia berhak menyampaikan pendapat di medsos selama masih mengikuti aturan.

"Ya kalau sebagai masyarakat politik kita adalah masyarakat politik," ujar Fahri Hamzah.

"Jadi kita harus mengerti apa yang terjadi dan karenanya hari-hari kita berusaha berkontribusi."

Kini tak lagi duduk di kursi dewan, Fahri Hamzah mengaku tak lagi mendapat gaji dari negara.

Karena itu, ia mengaku memiliki lebih banyak waktu luang.

"Tapi kan saya udah enggak terima amplop dari negara," kata dia.

"Beda dengan beliau berdua ini masih terima amplop dari negara."

"Jadi kesibukan untuk diri sendiri ya makin banyak," sambungnya.

Simak video berikut ini menit ke-4.12:

Jokowi Kesepian

Sebelumnya, Fahri Hamzah menilai Joko Widodo (Jokowi) adalah presiden kesepian.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Fahri Hamzah terkait dengan 100 hari kerja Jokowi-Ma'ruf Amin.

Melalui tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (30/1/2020), Fahri Hamzah menganggap Jokowi tak memiliki cukup teman untuk berdikusi.

Bahkan, hal itu terang-terangan disampaikannya di depan Juru Bicara (Jubir) Presiden, Fajdroel Rachman.

"Itu yang menurut saya Pak Jokowi kesepian," ucap Fahri.

"Saya terus terang melihat Pak Jokowi itu kan sangat independen ya."

Sebut Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet Sudah Kapok, Fahri Hamzah Ungkap Dirinya Sedang Bantu Jokowi

Terkait hal itu, Fahri pun mengungkit periode pertama masa pemerintahan Jokowi pada 2014 hingga 2019 lalu.

"Ada orang yang kita anggap sangat dekat sama dia pada periode yang lalu, dia tendang begitu aja dengan sangat ringan," kata Fahri.

"Itu yang saya bilang dia ini kesepian."

Lebih lanjut, Fahri justru menyinggung nama Fadjroel Rachman dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya alias Totok.

"Seharusnya orang-orang kayak Fadjroel, Totok, ini menjadi teman berdebat tadi," ucapnya.

"Nah yang milenial-milenial itu dugaan saya agak gugup dia di depan presiden."

Fahri menambahkan, kaum milenial yang berada di sekitar Jokowi justru gugup menghadapi sang presiden.

Hal itu berdampak pada tak adanya masukan yang diberikan untuk Jokowi.

"Cuma simbolik dan akhirnya dia tidak bisa meng-advice presiden," kata Fahri.

100 Hari Jokowi-Maruf Amin, Fahri Hamzah Nilai Presiden Kesepian: Pak Jokowi Kurang Teman Berpikir

"Misalnya tadi Ombudsman law, itu kan mohon maaf kalau saya kalau dia Pak Presiden agak lama meng-excercise bagaimana mengatur atau merekayasa, mensiasati tumpukan aturan tadi. Menurut saya itu jawabannya ada di presidensialisme" ujarnya.

Lantas, ia menyebut semua aturan di negeri ini bertumpu pada Jokowi sebagai presiden.

"Presiden itu punya hak membuat Perppu over night, malam ini dia bikin Perppu besok semua berubah," sambungnya.

Melanjutkan penjelasannya, Fahri juga menyinggung soal pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan.

Soal itu, ia kembali menyebut Jokowi sebagai presiden yang kesepian.

"Soal ibu kota tadi juga begitu, apakah itu adalah pilihan yang baik dari semua pilihan yang ada?," tanya Fahri.

"Jadi sekali lagi ya Bung Fadjroel 100 hari ini dari apresiasi Anda, presiden itu kesepian." (TribunWow.com)

Tags:
Fahri HamzahFadli ZonDewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved