Virus Corona
Sebelum Menghilang, Jurnalis di Wuhan Sempat Rekam Tumpukan Mayat: Kematian Tidak Membuatku Takut
Seorang jurnalis China 'menghilang' setelah merekam kondisi sebenarnya di Wuhan dan mengatakan dirinya tak takut pemerintah komunis.
Editor: Lailatun Niqmah
Selain membuat video tersebut, Chen juga sempat mengunggah ulang video di akun Twitter-nya.
Video merupakan milik Fang Bin, seorang penjual pakaian tradisional di China.
Fang merekam bagaimana aparat keamanan bekerja untuk menjaga kemarahan publik tentang penyebaran virus.
Itu menjadi salah satu cuitan terakhir Chen sebelum dia menghilang.
Blog-nya juga tidak mengunggah kabar terbaru.
Seminggu kemudian, ibu Chen mengunggah video di Twitter pada Jumat (07/02/2020).
Dalam video berdurasi 29 detik, ia mengatakan Chen tidak bisa dihubungi.
Dia memohon bantuan warganet untuk menemukan anaknya.
Pada malam di hari yang sama, teman Chen bernama Xia Xiaodong mengatakan, Chen telah dikarantina secara paksa selama 14 hari.
Tempo itu dianggap sebagai masa inkubasi maksimum untuk virus.
Xia mengatakan, Chen sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Namun, ketika ia memohon kepada pihak berwenang untuk menelepon Chen, permintaannya tidak diindahkan.
Chen belum dapat dihubungi hingga kini. Keberadaan spesifiknya pun belum diketahui secara pasti.
Di media sosial muncul kekhawatiran dia diculik aparat pemerintah karena di negara itu menerapkan sistem ketat informasi soal virus Corona.
• VIDEO Rekaman Tersembunyi RS di Wuhan, Perekam Saksikan Mayat karena Virus Corona sebelum Ditangkap
Maria Repnikova, seorang profesor komunikasi di Georgia State University yang meneliti media China mengatakan, apa yang dibagikan Chen sangat berbeda dari apa pun yang ditampilkan di media selama ini.