Breaking News:

Terkini Nasional

Cerita Karni Ilyas Telusuri Korea Selatan di Era Diktator: Rambut Cepak Semua, Rokok Hanya 1 Merek

Karni Ilyas menceritakan pengalamannya berkunjung ke Korea Selatan saat masih menjadi negara otoriter yang dipimpin oleh Park Chung Hee

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase (Universal History Archive) dan (YouTube Indonesia Lawyers Club)
Presiden ke-3 Korsel Park Chung Hee (kiri) dan Presiden ILC Karni Ilyas (kanan). Karni Ilyas menceritakan pengalamannya berkunjung ke Korea Selatan saat masih menjadi negara otoriter yang dipimpin oleh Park Chung Hee 

"Ketika kami datang itu kalau enggak salah curfew, jam malam, dan mereka terancam oleh Utara (Korut), tapi mungkin lebih ringan sekarang."

Berkaca dari pengalamannya menyaksikan sendiri realita perjuangan Korsel kala itu, Karni Ilyas merasa hal tersebut sangat sulit diterapkan di Indonesia.

"Jadi maksud saya disiplin kayak gini yang bangsa kita susah untuk diterapkan," ucapnya.

Kelebihan lain Korsel menurut Karni Ilyas adalah mampu mengembangkan teknologi mereka, melalui menjiplak barang-barang impor.

"Bagaimana kita enggak maksa dia beli barang impor, tapi yang jelek waktu itu satu saja, semua barang luar boleh ditiru oleh Korea, dan karena itu teknologinya canggih," tandasnya.

Bandingkan Soeharto dan Jokowi, Jusuf Kalla: Negara Demokrasi Tidak Bisa Menyenangkan Semua Orang

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-6.00:

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Karni IlyasKorea SelatanIndonesia Lawyers Club (ILC)Park Chung HeeRizal RamliSoeharto
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved