Kabar Tokoh
Wejangan Anies Baswedan di ILC soal Masa Depan Negara: Saya Optimis Indonesia Selalu Mengecewakan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pernyataannya di ILC terhadap nasib masa depan Indonesia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pesan terkait masa depan negara Indonesia.
Pesan tersebut sekaligus menyindir pihak-pihak yang pesimis akan perkembangan negara Indonesia.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (11/2/2020), Anies mengatakan bahwa dirinya optimis Indonesia akan selalu menimbulkan rasa kecewa.
"Saya optimis bahwa Indonesia selalu mengecewakan, Indonesia kita ini," kata Anies.
• Di ILC, Anies Baswedan Sindir Prioritas Pembangunan: Kalau Desa Pemerintah Tak Usah Pikirkan Airnya
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu lalu melanjutkan pernyataannya.
Kekecewaan yang dimaksud oleh Anies, ditujukan kepada pihak-pihak yang mengharapkan Indonesia jatuh.
Anies menegaskan Indonesia akan selalu membuat kecewa para pihak yang pesimis akan kemajuan Indonesia.
Sebab menurutnya, Indonesia akan terus maju dan berkembang mematahkan prediksi para pihak-pihak yang pesimistis akan perkembangan Indonesia.
"Mengecewakan yang pesimis soal masa depan Indonesia," ujarnya.
Ia lalu mencontohkan beberapa peristiwa yang diprediksi oleh orang akan menjadi akhir dari Indonesia, namun semuanya terbukti tidak terjadi.
"Tahun 2000an begitu banyak tulisan menyebut bahwa Indonesia belum tentu survive (bertahan), tahun 90an ada balkanisasi, tahun 98 kita melalui reformasi," papar Anies.
"Banyak pertanyaan apakah Indonesia akan survive sebagai bangsa."
"20 tahun kemudian, hari ini kita menengok, dan kita survive sebagai bangsa," lanjutnya.
Anies menegaskan Indonesia akan selalu berhasil mematahkan prediksi orang-orang yang mengatakan Indonesia akan berakhir.
Maka dari itu ia menyebutkan Indonesia akan selalu mengecewakan.
Mengecewakan pihak yang tidak percaya bahwa Indonesia akan terus tumbuh.
"Mereka yang dulu menulis dengan pesimisme hari ini kecewa karena proyeksinya tidak terbukti, dan mereka yang waktu itu optimis, hari ini terbukti, saya rasa Indonesia akan terus bisa menjawab semua pandangan pesimis dengan kenyataan baru yang memuaskan," tandasnya.
• Sudjiwo Tedjo Sindir ILC Hilang seusai Pilpres 2019, Karni Ilyas: Tak Ada Hubungannya dengan Takut
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.26:
Sudjiwo Tedjo Singgung Kasus Penghinaan Gubernur
Sementara itu, dalam acara yang sama, budayawan Sudjiwo Tedjo menanggapi hangatnya kasus-kasus penghinaan terhadap pemimpin-pemimpin pemerintahan, di antaranya adalah gubernur.
Sudjiwo Tedjo mengatakan kini tidak ada lagi keadilan di Indonesia sebab tidak semua penghina pemimpin memiliki nasib yang sama.
Ia membandingkan kasus penghinaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dengan kasus penghinaan lain yang ia tidak sebutkan namanya.

• Di ILC, Rizal Ramli Bongkar Jual Beli Jabatan Pemerintah: Mereka Nyolong Rame-rame Partai-partai Ini
Mulanya ,Sudjiwo Tedjo mengatakan untuk dapat memajukan Indonesia harus bisa memiliki kepercayaan terhadap pemimpin dan keadilan.
"Kita akan bisa bergerak ke depan, tapi kita harus percaya pada pemimpin, dan kedua percaya pada keadilan," katanya.
Sudjiwo Tedjo lanjut mengatakan saat ini susah untuk percaya adanya keadilan di Indonesia.
Ia mencontohkan adanya kasus penghinaan terhadap Anies Baswedan, namun penghinanya bisa bebas berkeliaran tanpa sanksi apapun.
"Sekarang bagaimana saya percaya kepada keadilan, orang yang menghina Beliau (Anies Baswedan) enggak diapa-apain," ujarnya.
Sudjiwo Tedjo membandingkan apabila yang dihina adalah orang lain yang tidak ia sebutkan namanya maka akan menimbulkan reaksi keras dari publik.
"Yang menghina yang lain, ini pasti nanti aku diserang," katanya.
"Disangka aku membela Anies, aku enggak ada urusan sama Anies, aku punya nomor telephonenya aja enggak."
"Dulu sebelum jadi gubernur sempat kontak-kontakan, habis itu enggak mau," lanjut Sudjiwo Tedjo.
Dirinya mengatakan kepanikan dan ketakutan masyarakat saat ini terjadi karena tidak adanya lagi kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia.
"Jadi jangan salahkan kalau orang Corona panik di Natuna," katanya.
"Kenapa panik? Sumbernya bukan regulasi, koordinasi, orang sudah enggak percaya, its the point (itu poinnya)."
Kendati demikian, Sudjiwo Tedjo tetap optimis akan perkembangan bangsa Indonesia.
"Tapi saya optimis Pak Karni, saya tetap optimistis," ujarnya.
• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Secara Langsung Minta Erick Thohir Keluar dari Kabinet: Jadi Menteri Keteteran
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-6.14:
(TribunWow.com/Anung Malik)