Virus Corona
Pernyataan Keras Menkes Terawan ke Peneliti Harvard soal Virus Corona: Itu Namanya Menghina
Indonesia menjadi salah satu negara yang belum terpapar Virus Corona sejak penyakit tersebut mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Indonesia menjadi salah satu negara yang belum terpapar Virus Corona sejak penyakit tersebut mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China setidaknya sejak bulan lalu.
Meski ada beberapa pasien yang diduga terpapar virus 2019-nCoV (novel coronavirus) tersebut, akan tetapi hasilnya selalu negatif.
Sebanyak 238 orang yang dievakuasi dari Provinsi Hubei dan diobservasi di Natuna pun diketahui dalam kondisi sehat.
• Satu TKA Asal China di Bekasi Tewas Disebut-sebut karena Virus Corona, Pihak Meikarta Membantah
Melihat fakta tersebut, ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health menduga bahwa sebenarnya Virus Corona telah menyebar di Indonesia tetapi tak terdeteksi.
Hal tersebut akan menimbulkan potensi bagi virus tersebut membentuk epidemi yang jauh lebih besar.
Pernyataan itu membuat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meradang.
Tidak terima dengan pernyataan itu, Terawan pun membuat sejumlah pernyataan keras.
Berikut paparannya:
Dianggap menghina
Terawan tidak terima dengan pernyataan bahwa Indonesia tak dapat mendeteksi Virus Corona.
Menurut dia, Indonesia memiliki sejumlah peralatan canggih untuk mendeteksi Virus Corona.
"Itu namanya menghina, wong peralatan kita kemarin di-fix-kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS). Kita menggunakan kit-nya (alat) dari AS," ujar Terawan seusai rapat di Kantor TNP2K, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Terawan mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah bekerja sesuai standar internasional dalam melakukan proses pengecekan Virus Corona.
Tidak hanya peneliti Harvard, Terawan pun mempersilakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melihat proses pengecekan yang dilakukan di Indonesia dengan alat yang mereka miliki.
"Kita terbuka kok, enggak ada yang ditutup-tutupi."