Tentara Thailand Tembaki Warga
Kisah Mencekam dari Saksi Penembakan Brutal di Thailand, Lari Sembunyi di Toilet dan Mengadang Pintu
Penembakan di kuil dan pusat perbelanjaan di Bangkok, Thailand yang beberapa hari lalu terjadi menjadi tragedi berdarah dari Negeri Gajah Putih.
Editor: Roifah Dzatu Azmah
Ketika polisi datang pukul 21.00, mereka mulai keluar dari pusat perbelanjaan secara teratur. Tiba-tiba, tembakan kembali terdengar dan sandera mulai berlari.
Pengalaman menakutan itu juga dialami oleh guru bahasa Inggris yang bermukim di Nakhon Ratchasima. Charlie Crowson menilai kota itu adalah kota yang damai dan tak pernah mengalami gejolak.
• Terungkap, Ini Motif Tentara Thailand Tembaki Puluhan Warga di Mal, Tewaskan 26 Orang

Namun seketika, malam itu menjadi malam mencekam baginya. Ia melihat jalanan penuh dengan mayat.
Ia juga menyaksikan salah satu anak didik pacarnya menjadi korban penembakan.
Kisah sedih beralih ke seorang ayah bernama Natthawut Karnchanamethee.
Ia menangisi kepergian anak laki-lakinya yang berusia 13 tahun, Ratchanon Karnchanamethee.
“Dia anak laki-lakiku satu-satunya. Aku memperbolehkan ia melakukan apapun yang ia mau. Aku tidak pernah menaruh ekspektasi kepadanya. Aku hanya ingin ia menjadi orang baik,” ucap Natthawut.
Seorang anak perempuan berusia 13 tahun bernama Lapasrada Khumpeepong menceritakan, saat terjadi penembakan itu, ia dan ibunya disembunyikan di dalam toilet selama lima jam.
“Terimakasih atas semua yang mengorbankan dirinya untuk menjaga yang lain tetap hidup. Tanpa kalian, kami tidak ada di sini hari ini,” kata Khumpeepong.
( Tribunjogja.com/ Bunga Kartikasari)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Cerita Mengerikan yang Diungkap Para Penyintas Penembakan Brutal di Thailand