Breaking News:

Tentara Thailand Tembaki Warga

Kisah Mencekam dari Saksi Penembakan Brutal di Thailand, Lari Sembunyi di Toilet dan Mengadang Pintu

Penembakan di kuil dan pusat perbelanjaan di Bangkok, Thailand yang beberapa hari lalu terjadi menjadi tragedi berdarah dari Negeri Gajah Putih.

Editor: Roifah Dzatu Azmah
Lillian SUWANRUMPHA/AFP
Suasana pasca penembakan tentara Thailand, Jakraphanth Thomma di kawasan mall Terminal 21 di kota Nakhon Ratchasima, dikenal juga sebagai Korat, Sabtu (8/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Penembakan di kuil dan pusat perbelanjaan di Bangkok, Thailand yang beberapa hari lalu terjadi menjadi tragedi berdarah dari Negeri Gajah Putih.

Pada Sabtu (8/2), Kopral Jakraphanth Thomma membunuh atasannya sebelum mencuri sejumlah senjata dari gudang senjata di kamp militernya.

Cerita Korban Penembakan Brutal di Thailand yang Sempat Berhadapan dengan Pelaku: Saya Berbalik Arah

Sebelum ditembak mati aparat, Thomma sempat membunuh 29 orang dan sederet korban luka-luka di Kota Nakhon Ratchasima itu.

Kronologi Tentara Thailand Tembaki Kuil Budha dan Pusat Perbelanjaan yang Tewaskan 20 Orang
Kronologi Tentara Thailand Tembaki Kuil Budha dan Pusat Perbelanjaan yang Tewaskan 20 Orang (IST)

Kemudian, ia pergi ke Terminal 21, pusat perbelanjaan dan mulai membabi buta menembak orang-orang yang ada di situ.

Banyak korbannya yang terbunuh sesaat ia telah sampai di tempat kejadian perkara. Beberapa mati di mobil, yang lain ada di luar kompleks.

Di dalam Terminal 21, di lantai ketujuh, salah satu pengunjung malla tidak yakin kemana ia harus bersembunyi.

Melansir dari BBC, nama perempuan itu adalah Nattaya Nganiem.

Ia sendiri baru saja meninggalkan kompleks perbelanjaan dengan mobil ketika ia mendengar suara tembakan dan melihat seorang perempuan berlari keluar mall secara histeris.

Ia juga melihat pengendara motor mengabaikan motornya dan berlari.

Pegawai dan Satpam Mal Thailand Beri Kesaksian, Ini yang Terjadi saat Penembak Brutal Beraksi

Tentara Thailand Pelaku Penembakan Massal Sempat Unggah Live Video Aksi Brutalnya
Tentara Thailand Pelaku Penembakan Massal Sempat Unggah Live Video Aksi Brutalnya (EPA-EFE/NARONG SANGNAK)

Salah satu saksi mata yang melihat Thomma mengatakan tembakan yang diarahkan Thomma sangat presisi. Ia membidik kepala korban.

Saksi mata itu juga mengatakan temannya menjadi korban dalam tragedi itu.

Di lantai empat, Chanathip Somsakul membarikade diri dengan memasuki toilet perempuan bersama belasan pengunjung.

Menggunakan pintu kubikel, mereka menutupi diri dan menghadang pintu masuk.

Mereka fokus pada handphone masing-masing untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, ada banyak informasi yang beredar, mereka tidak tahun mana yang bisa dipercaya.

“Semua orang takut. Salah satu teman yang bekerja di mall mengobrol dengan rekan yang ada di ruang kontrol CCTV. Dia memberitahu kami lokasi penembak itu,” katanya.

Ketika polisi datang pukul 21.00, mereka mulai keluar dari pusat perbelanjaan secara teratur. Tiba-tiba, tembakan kembali terdengar dan sandera mulai berlari.

Pengalaman menakutan itu juga dialami oleh guru bahasa Inggris yang bermukim di Nakhon Ratchasima. Charlie Crowson menilai kota itu adalah kota yang damai dan tak pernah mengalami gejolak.

Terungkap, Ini Motif Tentara Thailand Tembaki Puluhan Warga di Mal, Tewaskan 26 Orang

Potongan video Prajurit Thailand Jakrapanth Thomma memegang senjata berjalan melalui pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima.
Potongan video Prajurit Thailand Jakrapanth Thomma memegang senjata berjalan melalui pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima. (MCOT / MCOT PUBLIC COMPANY LIMITED / AFP)

Namun seketika, malam itu menjadi malam mencekam baginya. Ia melihat jalanan penuh dengan mayat.

Ia juga menyaksikan salah satu anak didik pacarnya menjadi korban penembakan.

Kisah sedih beralih ke seorang ayah bernama Natthawut Karnchanamethee.

Ia menangisi kepergian anak laki-lakinya yang berusia 13 tahun, Ratchanon Karnchanamethee.

“Dia anak laki-lakiku satu-satunya. Aku memperbolehkan ia melakukan apapun yang ia mau. Aku tidak pernah menaruh ekspektasi kepadanya. Aku hanya ingin ia menjadi orang baik,” ucap Natthawut.

Seorang anak perempuan berusia 13 tahun bernama Lapasrada Khumpeepong menceritakan, saat terjadi penembakan itu, ia dan ibunya disembunyikan di dalam toilet selama lima jam.

“Terimakasih atas semua yang mengorbankan dirinya untuk menjaga yang lain tetap hidup. Tanpa kalian, kami tidak ada di sini hari ini,” kata Khumpeepong.

( Tribunjogja.com/ Bunga Kartikasari)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Cerita Mengerikan yang Diungkap Para Penyintas Penembakan Brutal di Thailand

Sumber: Tribun Jogja
Tags:
internasionalPenembakan di Thailand
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved