Pemulangan WNI Eks ISIS
Tolak Pemulangan WNI eks ISIS, Ketum PBNU Said Aqil: Mereka Pembantai, Pemerkosa, Ngapain Diramahin
Said Aqil Siradj menegaskan penolakan terhadap wacana pemulangan 600 warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan ISIS.
Editor: Mohamad Yoenus
Effendi Simbolon menilai, bahwa ancaman para eks ISIS jauh lebih besar ketimbang memikiran soal faktor kemanusiaan.
"Kita juga tidak bisa juga kemudian terharu oleh karena faktor kemanusiaan kemudian kita akhirnya memahami, memaklumi padahal di sisi lain ancaman bangsa ini ya luar biasa," kata Effendi.
Apalagi, Indonesia juga merupakan negara yang sering menjadi tempat tindakan terorisme.
ISIS dianggap berbahaya lantaran serangannya selama ini masif dan sudah terjadi di berbagai dunia.
"Kita termasuk negara yang jadi bulan-bulanan teror selama ini."
"Dan ini saya kira gerakan ISIS bukan gerakan sempalan, gerakan kecil, dan ini sudah masif jadi gerakan dunia," katanya.
Sehingga, Effendi meminta agar semua pihak menghentikan soal wacana pemulangan tersebut.
"Yang mereka melakukan apapun di dunia untuk melakukan teror jadi saya kira pemerintah begitu mendengar sinyal dari Presiden Jokowi sudah seperti itu ya sudah hentikan saja." ujar Effendi.
• Polemik Pemulangan WNI Eks ISIS, Disebut Kesempatan Emas hingga Bahaya Virus Terorisme Baru

Bahkan, tahapan-tahapan atau pertimbangan juga dihentikan.
"Tidak lagi berwacana nanti ada tahapan-tahapan kemudian sampai ke bulan Mei baru akan ada keputusan saya kira sudah tidak lagi harus diperlukan," lanjutnya.
Pasalnya, selama ini proses derealisasi juga belum terlaksana dengan maksimal.
"Dan selama ini juga berjalan normatif kita juga ingin mengevaluasi proses rehabilitasi karantina pengawasan ini kan kita kan mudah diucapkan, tapi faktanya siapa yang mau mengawasi siapa," ungkapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:50:
(Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi/TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebut Indonesia Sesat, PBNU Tolak Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS