Pemulangan WNI Eks ISIS
Perasaan Korban Teroris soal Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS: Mengapa Negara Memikirkan Pengkhianat
Pendamping korban terorisme mengungkapkan perasaan korban terorisme mendengar wacana pemulangan WNI Eks ISIS
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Birgaldo mengatakan akan sangat berbahaya menerima kembali WNI eks ISIS yang telah dibekali oleh keahlian militer saat berada di sana.
Dirinya tidak meyakini bahwa mereka akan bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
Ketimbang memikirkan bekas teroris, Birgaldo justru meminta agar pemerintah lebih berfokus terhadap korban-korban serangan terorisme yang lebih membutuhkan perhatian.
"Mengapa negara memikirkan para pengkhianat-pengkhianat bangsa yang berjuang di ISIS sana, mengapa bukan para korban yang saat ini sangat menyedihkan," terangnya.
"Saya kira negara ini sangat keliru melihat dari sisi kemanusiaan," lanjut Birgaldo.
• Kekhawatiran Mantan Teroris Sofyan Tsauri soal Pemulangan WNI Eks ISIS: Pura-pura Menyesal
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-5.45:
Mantan Teroris Tolak WNI Eks ISIS
Di Indonesia, seseorang yang pernah tergabung dalam praktik terorisme justru menyuarakan penolakannya terhadap kembalinya WNI eks ISIS.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (7/2/2020), mantan napi terorisme Sofyan Tsauri khawatir soal masuknya WNI eks ISIS ke Indonesia.
Ia menduga apa yang dilakukan oleh WNI eks ISIS merupakan langkah yang memanfaatkan simpati dan empati dari masyarakat serta pemerintah agar bisa kembali ke Indonesia.
"Yang kita khawatirkan sebetulnya bentuk pragmatisme atau oportuniti," kata Sofyan.

• Bantah Rencanakan Pemulangan WNI Eks ISIS, BNPT: Mengaku sebagai WNI, Kita juga Enggak Tahu Ini
Sofyan kemudian menjelaskan beberapa istilah ajaran di dalam Islam yang membolehkan seseorang bersandiwara atau berbohong apabila sedang dalam kondisi darurat atau genting.
"Artinya mereka berpura-pura mengadakan Tauriah atau Kitman atau disebut juga dengan Takiyyah," paparnya.
Penyesalan dan kesedihan WNI eks ISIS diduga Sofyan merupakan salah satu bentuk kebohongan.
Mereka berbohong agar mendapat simpati sehingga kemungkinan untuk kembali ke Indonesia semakin besar.
"Mereka berpura-pura menyesal, lalu kemudian mereka masuk, ini yang kita khawatirkan," ungkap Sofyan.