Terkini Nasional
Demi Omnibus Law, Faisal Basri Nilai Prabowo Subianto Diajak Koalisi agar Tak Jadi Penghalang
Faisal Basri menilai diajaknya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto masuk ke pemerintahan karena ada motif tertentu terkait Omnibus Law.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ekonom Senior, Faisal Basri menilai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diajak masuk ke pemerintahan karena ada motif tertentu terkait Omnibus Law.
Hal itu diketahui melalui akun channel YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada Kamis (6/2/2020).
Faisal Basri mengatakan, Prabowo Subianto diajak ke dalam koalasi untuk menghindari konflik atau perdebatan terkait undang-undang Omnibus Law atau Undang-undang Cipta Lapangan Kerja.
• Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Banyak Dapat Penolakan, Ini Kata Wasekjen DPP Partai NasDem
Mulanya, Faisal Basri mengatakan bahwa Omnibus Law hanya akan menguntungkan investor.
"Apapun dilakukan untuk memberikan investasi yang sebesar-besarnya, membuka investasi sebesar-besarnya, apapun dikasih, pajak dikasih, diturunkan, ada super tax tidak tebel, ada tax holiday 20 tahun, nanti pemilik lahan batu bara tidak dibatasi lagi lahannya," ujar Faisal Basri.
Namun, Omnibus Law nantinya akan merugikan dan bisa mengambil banyak hak-hak buruh.
Tak hanya itu, pemerintah daerah tak lagi diberikan kewenangan terkait investasi-investasi tersebut.
"Kemudian, perpanjangan otomatis macem-macem gitu, sementara yang dari buruh akan diambil, diotak-atik, pesangon, betul banyak masalah di buruh ini, tapi rohnya itu."
"Jadi diambil dari buruh, dia ambil dari pemerintah daerah karena pemerintah daerah ini pengacau dianggapnya oleh karena itu kewenangan daerah harus dialihkan ke pusat," jelasnya.
• Pro Kontra Rencana Omnibus Law, Konfederasi KASBI Ungkit Pernyataan Jokowi: Bertolak Belakang
Tak sampai di sana, Omnibus Law nantinya juga bisa merugikan lingkungan sekitar.
Sehingga, investor-investor lah yang diuntungkan dalam undang-undang Omnibus Law.
"Dan soal lingkungan juga mengganggu sehingga dipermudahlah dimensi lingkungan yang selama ini dipandang menganggu."
"Jadi yang diutamakan koorperasi yang diambil dicabut adalah buruh, lingkungan, dan Pemda," ungkap Faisal Basri.
Faisal Basri mengatakan, demi memuluskan Omnibus Law ini parlemen juga harus diamakankan dengan mengajak hampir semua partai bergabung.
"Kemudian, disadari ini harus dilakukan segera macem-macem, diamankanlah parlemen, maka hampir semua partai masuk ke pemerintahan, 74 persen kursi parlemen secara otomatis dikuasai oleh pemerintah begitu," lanjutnya.
Termasuk Prabowo Subianto diajak berkoalisi agar tidak menghambat kebijakan pemerintah.
• Di Mata Najwa, Bivitri Susanti Singgung Omnibus Law di DPR: Rakyat Baru Saja Ditipu dengan UU KPK