Virus Corona
Cerita Ibu Mahasiswa di Wuhan, Ungkap Anaknya Kelaparan, Makan Nasi Pakai Garam sebelum Dievakuasi
Nurlela mengatakan, anaknya sempat merasa lapar lantaran kehabisan stok makanan saat di Wuhan, sebelum akhirnya dievakuasi ke Natuna.
Editor: Lailatun Niqmah
"Dia cuma masak, tiduran seperti terjebak dalam satu kamar. Sesekali teman asrama lainnya main ke kamarnya, mereka berkumpul untuk saling menyemangati," ujar dia.
Sempat kehabisan stok makanan
Nurlela mengatakan, anaknya sempat merasa lapar lantaran kehabisan stok makanan.
Beberapa kali ia hanya makan nasi seadanya.
Sebab warung makan hingga pusat perbelanjaan telah tutup. Wuhan menjadi kota mati saat itu.
Mendengar cerita anaknya kelaparan membuat hatinya tersayat saat itu. Ia terus memberi semangat untuk anaknya.
"Dia cuma makan nasi garam lalu nasi campur bawang goreng. Pokoknya benar-benar seadanya."
"Pernah dalam satu hari malah dia tidak makan dia nangis telepon saya, bagaimana saya tidak sampai hati kan terus saya kasih semangat dia," ucap Nurlela.
• Sosok Arsitek yang Buat Rumah Sakit Virus Corona di Wuhan dalam 10 Hari, Disebut Kelahiran Jember
Hingga suatu saat lanjut Nurlela, Karen memberanikan diri untuk ke pasar membeli stok makanan.
Saat keluar rumah, Karen memakai masker dan pakaian yang tertutup. Ia benar-benar hati-hati saat itu.
"Dia langsung beli stok makanan banyak, mulai dari beras, telur, minyak goreng. Semua ia stok supaya dia tidak lapar dan masak sendiri di rumah," kata dia.
Ia juga terus memantau keadaan anaknya lewat sambungan telepon setiap hari. Meski hati kecil khawatir, ia terus memberi semangat kepada Karen.
Nurlela pun tak pernah menampakkan kesedihannya di depan anaknya itu.
"Saya selalu beri dia semangat, saya khawatir kalau saya sedih dia malah kepikiran. Saya tahu anak saya itu mandiri kok," ucap dia.
Dia hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar putrinya selalu dilindungi.
