Terkini Daerah
Kronologi Polisi Dikeroyok Warga hingga Tewas, Sempat Ayunkan Parang dan Dikira Begal
Warga Kampung Sanggar Buana, Lampung Tengah tidak pernah menduga bahwa orang yang dikeroyok massa adalah seorang anggota polisi.
Editor: Lailatun Niqmah
Kasatreskrim Polres Lampung Tengah Ajun Komisaris Yuda Wiranegara mengatakan, barang bukti tersebut diduga digunakan untuk menganiaya anggota Polres Lampung Timur itu.
"Kita amankan sejumlah barang bukti batu berbagai ukuran yang dilakukan untuk melempar korban, botol minuman keras, botol minuman energi, pecahan beling, balok kayu ukuran 60 cm, dan parang," ujar Yuda dalam ekspose di Mapolres Lampung Tengah, Rabu (5/2/2020).
Yuda menerangkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara, kemungkinan besar korban meninggal akibat dianiaya dengan menggunakan batu, kayu, dan botol.
Yuda menambahkan, kemungkinan warga melakukan pengeroyokan karena tak tahu Brigpol Ahmad Jamhari adalah anggota kepolisian.
"Karena pada saat kejadian juga kan gelap dan sudah dini hari. Korban memang tak memakai atribut kepolisian dan tak mengenakan pakaian dinas," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Yuda, pihaknya masih melakukan pengembangan perkara.
Tak menutup kemungkinan masih ada tersangka lain dalam kasus ini.
• ICW Komentari Pengembalian Kompol Rossa ke Polri oleh KPK: Apa Motif Firli Bahuri Lakukan Hal Ini?
Para tersangka akan dijerat pasal 170 ayat 2 dan 3 tentang enganiayaan yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Sejumlah fakta terungkap di balik tewasnya Brigadir Polisi Ahmad Jamhari (41).
Ternyata Brigadir Ahmad Jamhari bukan berdinas di Polsek Way Bungur, Lampung Timur.
Ia tercatat sebagai anggota Polres Lampung Timur.
"Korban adalah anggota kepolisian dari Satuan Sabhara Polres Lampung Timur. Pangkat terakhirnya brigadir polisi," terang Kapolres Lampung Tengah AKBP I Made Rasma kepada awak media dalam ekspose, Rabu (5/2/2020).
Selain itu, kata Made, saat tewas dikeroyok massa di Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Senin (3/2/2020), Brigadir Ahmad Jamhari sedang tidak bertugas.
Made juga memastikan Brigadir Ahmad Jamhari tidak mengenakan pakaian dinas.
Soal adanya kemungkinan Brigadir Ahmad Jamhari dalam pengaruh minuman keras, Made menyatakan, hal itu masih dalam penyelidikan.