Nikita Mirzani Tersangka
Sajad Ukra Rendahkan Kepolisian Indonesia, Nikita Mirzani: Dengarkan Ini Bapak-bapak Polisi
Nikita Mirzani tak terima mantan suami keduanya, Sajad Ukra sebut dapat menyuap polisi dengan mudah untuk penjarakan dirinya.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Mohamad Yoenus
Apa Iya polisi indonesia bisa dibayar buat penjaraiin saya????," tulis Nikita Mirzani.
Tak cuma itu, Nikita juga menunjukkan pembelaannya untuk para aparat penegak hukum Indonesia.
Dalam postingan itu, Nikita juga menyebut sejumlah akun Instagram kepolisian, seperti Divisi Humas Polri, Humas Polri, bahkan akun Kapolri.

• Jadi Tersangka Penganiayaan Dipo Latief, Nikita Mirzani Ungkap Ketakutannya sebelum Dipenjara
Nikita pun mendapat dukungan dari sejumlah warganet yang memenuhi kolom komentarnya.
"Pay the police??? Pelecehan namanya nih nyai... laporin aja. Tuman..," tulis akun @danny_djasmin.
"wow !! Blacklist si botak brani braninya ngatain negara Indonesia!!!," papar akun @myadventureee.
"Waaaah pencemaran nama baik negara," kata akun @noeoktav.
• Menangis Histeris sebelum Ditahan Polisi, Nikita Mirzani Ungkap Alasannya
Atur Strategi untuk Serang Sajad
Sebelumnya diberitakan, Nikita Mirzani ditahan oleh Polres Jakarta Selatan dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Nikita menjalani masa tahanan selama tiga hari terhitung dari tanggal 31 Januari lalu hingga 3 Februari.
Ia menyebut hal itu sebagai waktunya untuk rehat sejenak dari aktifitasnya.
Pernyataannya ini ia ungkapkan dalam video yang ia unggah di kanal YouTube miliknya Crazy Nikmir REAL, Selasa (4/2/2020).
Ibu tiga anak ini berujar dengan penahanannya itu dirinya dapat menyenangkan musuh-musuhnya sejenak.
Hal ini dikarenakan mantan suami keduanya, Sajad Ukra yang merasa dirinya yang memenjarakan Nikita Mirzani.
Padahal, kasus tersebut tak ada sangkut pautnya dengan Sajad.
"Niki sengaja memberikan mereka waktu untuk bersenang-senang," kata Nikita Mirzani.
"Memberikan mereka waktu untuk menscreenshot semua akun-akun fake yang seolah-olah mendukung mereka."
"Dan mereka menjadi pemenang, padahal itu bukan kasusnya mereka," imbuhnya.