Breaking News:

Virus Corona

Video WNI Disemprot Desinfektan Jadi Sorotan, Situs Rusia: Indonesia, Saya Tak Bisa Berkata-kata

Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan menuju Natuna mendapatkan desinfektan.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)
Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Hubei, China yang tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, disemprot vaksin virus Corona, pada Minggu (9/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan menuju Natuna mendapatkan desinfektan.

Hal itu didapatkan saat para WNI turun dari pesawat Batik Air yang membawa mereka, Minggu (2/2/2020).

Terlihat para WNI yang baru turun dinanti oleh para petugas berbaju kuning.

Para petugas membawa desinfektan yang bertuliskan 'alkohol'.

Satu persatu WNI disemprot secara bergantian.

Video tersebut pun jadi perbincangan termasuk perbincangan dunia.

Warga Natuna Tolak WNI dari Wuhan, Presiden Jokowi Meminta Kebesaran Hati Masyarakat

Satu di antaranya diunggah oleh akun di Rusia @Russian_market, Minggu (2/2/2020).

Akun Twitter yang merupakan situs untuk melihat pasar di Rusia tersebut menjadi viral karena mengunggah video asal Indonesia.

Akun tersebut bahkan menuliskan "They call it disinfection? Indonesia.... no words"

(Mereka bilang itu disinfektan? Indonesia ... (saya/kami) tak bisa berkata-kata -red)

Sontak postingan tersebut langsung ramai terlebih dari akun Indonesia.

Banyak yang memberikan pembelaan, namun ada pula yang menganggapnya sebagai candaan.

WNI yang disemprot disinfektan jadi sorotan di Rusia
WNI yang disemprot disinfektan jadi sorotan di Rusia (Twitter @russian_market)

"Mas, kan abis disemprot itu ga langsung pulang ke rumah. Di karantina dulu mas buset pada ngomongin rezim segala pula dibawah," tulis akun @ftrisss.

"Negara anda itu belum daftar ulang ke sekertaris sunda empire,jadi hati2 kalau bicara," kata akun @heruu_S09.

"Ya gak gitu, bang. Abis itu dikarantina. Bahkan pesawatnya juga ikut dikarantina selama 14 hari (kalau gak salah). Translet ndiri," tambah akun @satepadong.

Hingga Senin (3/2/2020) postingan tersebut sudah diretweet lebih dari 11 ribu pengguna, dan disukai lebih dari 20 ribu akun.

Kedatangan WNI dari Wuhan

Sejumlah 245 WNI dari Wuhan China kini sudah sampai di Indonesia.

Dijemput oleh Pemerintah Indonesia menggunakan maskapai Batik Air, mereka sudah tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (2/1/2020) pukul 08.40 WIB.

Dilansir TribunWow.com dari Tribun Batam, para petugas yang keluar dari dalam pesawat mengenakan seragam alat pengaman diri (APD) layaknya astronot untuk memeriksa para WNI.

Penyebaran Virus Corona Kini sampai ke 23 Negara, Thailand dan Singapura Ditemukan Belasan Kasus

Setelah keluar dari pesawat jenis Airbus 330-300CEO, WNI tersebut langsung menuju tiga unit pesawat evakuasi milik TNI AU jenis Pesawat Hercules C140 dan pesawat 736-400 milik TNI AU.

Para WNI itu nantinya akan dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.

Sebelum berangkat ke Natuna, mereka dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Sementara itu, pesawat yang digunakan disebut memiliki teknologi Hepa Cabin Air Filter.

Dengan teknologi tersebut udara yang masuk ke pesawat bisa diputar dan disaring hingga Virus Corona diklaim bisa mati.

Observasi WNI karena Virus Corona Tetap di Natuna, Warga Sekitar Malah Minta Ikut Dikarantina Massal

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, setelah pesawat itu digunakan, mereka berencana langsung menyemprotnya dengan disinfektan agar steril.

Di lain pihak, Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, tiga pesawat untuk mengangkut WNI menuju Natuna disiapkan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Jadi mereka tidak turun lagi ke bandara, dari pesawat ke pesawat dan langsung diterbangkan ke Natuna," ujar Mayor Wardoyo.

Berikut videonya:

Dijemput oleh Pemerintah Indonesia menggunakan  maskapai Batik Air, WNI sudah tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (2/1/2020) pukul 08.40.
Dijemput oleh Pemerintah Indonesia menggunakan maskapai Batik Air, WNI sudah tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (2/1/2020) pukul 08.40. (Tribun Batam)
Pesawat batik air yg membawa WNI dari Wuhan
Pesawat batik air yg membawa WNI dari Wuhan (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Warga Natuna Tolak WNI dari Wuhan

Pemerintah Indonesia mengisolasi ratusan warganya ke Natuna setelah dipulangkan dari Wuhan, China akibat Virus Corona.

Namun, isolasi ke Natuna itu menimbulkan penolakan dari warga setempat.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Sabtu (1/2/2020), Tokoh masyarakat Natuna, Haryadi secara tegas menolak karantina dilakukan di Natuna.

 Kondisi Mahasiswi yang Dirawat di Ruang Isolasi RSUD dr Moewardi Solo setelah Pulang dari China

"Baik karantina yang dijadwalkan oleh pemerintah di Natuna ini kita menolaknya karena dengan alasan yang sangat jelas sekali bagi kita menolaknya," ungkap Haryadi.

Selain merasa khawatir dengan wabah Virus Corona, Haryadi menyebut pemerintah datang dengan rencana tersebut secara tiba-tiba tanpa ada sosialis terlebih dahulu.

"Yang pertama sosialisasi pemerintah pusat terhadap masyarakat kita di Natuna terhadap karantina tidak ada sama sekali."

"Tiba-tiba datang dan mengejutkan masyarakat, wabah Corona ini menjadi sesuatu yang menakutkan di masyarakat, tiba-tiba datang begitu saja karantina di Natuna," jelas Haryadi.

Sehingga, masyarakat merasa terkejut dan menolak rencana tersebut.

"Masyarakat jadi terkejut, otomatis masyarakat ketakutan dan menolaknya itu yang pertama," lanjutnya.

Tak hanya sampai di sana, Haryadi juga membantah bahwa tempat karantina jauh dari permukiman warga.

"Tadi ada statement juga menyebutkan bahwa jarak bandara TNI AU Lanud Raden Sajad jauh dari pemukiman masyarakat."

"Perlu diketahui oleh kita semua bahwa ini jaraknya sangat dekat," bantah Haryadi.

 Viral Foto Tangan Suster di Wuhan Penuh Luka, Tahan Perih Lecet Demi Rawat Pasien Virus Corona

Bahkan, ada kampung warga yang berada kurang dari dua kilometer tempat karantina, di Lanud Raden Sajad.

"Kampung tua Penagih itu tidak sampai dua kilo jaraknya dengan Lanud Raden Sajad, dengan tempat yang dibuatkan untu karantina itu."

"Maka dari itu kita menolak karantina itu dilaksanakan di Natuna," pungkasnya.

 WNI dari Wuhan Diobservasi di Natuna, Brimob Polda Kepri Kirim 120-an Pasukan Pengamanan

Lihat videonya mulai menit ke-20:15:

Alasan Natuna Jadi Area Karantina

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (1/2/2020), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ada beberapa alasan mengapa Natuna akhirnya terpilih menjadi tempat karantina.

Lokasi Natuna di Kepulauan Riau yang ditandai dengan titik biru
Lokasi Natuna di Kepulauan Riau yang ditandai dengan titik biru (google maps)

Alasan pertama adalah Natuna dipilih karena tempat tersebut jauh dari penduduk.

"Kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terpilih adalah Natuna," kata Hadi.

Hadi juga menjelaskan di dekat Natuna terdapat pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit di bawah manajemen tiga matra TNI.

Kemudian Natuna juga disebut memiliki landasan pacu pesawat yang berada di dekat lokasi isolasi.

"Sehingga nanti saudara kita yg datang langsung turun dari pesawat masuk ke penampungan mereka. Mampu menampung sampai 300," kata Hadi.

"Dari hasil penilaian memiliki syarat untuk protokol kesehatan, sehingga Natuna menjadi transit sementara," tambahnya.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/ Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaKarantina WNI dari ChinaRusia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved