Virus Corona
Warga Natuna Tolak WNI dari Wuhan, Presiden Jokowi Meminta Kebesaran Hati Masyarakat
Massa di Kabupaten Natuna menolak keras daerah mereka dijadikan tempat karantina para WNI dari WUhan, Tiongkok. Presiden pun memberikan tanggapannya.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Tiffany Marantika Dewi
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Gelombang protes warga Natuna terkait dengan kedatangan ratusan WNI dari Wuhan, Tiongkok terus berlanjut.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (3/2/2020) mereka menolak daerah Natuna dijadikan sebagai lokasi karantina WNI dari Wuhan.
Warga Natuna melakukan unjuk rasa untuk menuntut pemindahan lokasi karantina, Minggu (2/2/2020).
• Demo Keberadaan WNI dari Wuhan Berlanjut, Warga Natuna: Tolonglah Pemerintah Pikirkan Kami
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haryadi menyatakan, massa meminta pemerintah untuk melakukan karantina di Kapal Republik Indonesia milik TNI.
Menurutnya, hal ini dilakukan agar tak menimbulkan keresahan warga.
Selain menyampaikan hal tersebut, massa juga memberikan tuntutan lain.
Pertama, pemerintah daerah setempat diminta untuk menyampaikan aspirasi mereka ke pemerintah pusat.
Lalu yang kedua, massa mendesak agar pemerintah daerah juga menyediakan jaminan kesehatan seperti posko layanan darurat.
Tak cuma itu, masyarakat juga meminta agar pemerintah dapat menyediakan psikiater.
Apabila tuntutan tersebut tak diindahkan, massa mengancam akan memberikan mosi tidak percaya pada pemerintah daerah setempat.
• Tolak Jadi Tempat Karantina, Warga Natuna Desak WNI dari Wuhan Ditempatkan ke Kapal di Lepas Pantai
Sementara itu, terkait dengan aksi penolakan yang terus dilakukan oleh warga Natuna ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Bogor.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (3/2/2020), Jokowi meminta masyarakat setempat untuk berbesar hati menerima daerah mereka dijadikan lokasi karantina.
Presiden memastikan, para WNI yang pulang dari Wuhan itu tak terinfeksi Virus Corona.
Pemerintah juga sudah melakukan protokol karantina yang sudah ditetapkan oleh badan kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization).
"238 itu adalah sehat tetapi dalam protokol kesehatan diperlukan tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga," ujar Jokowi.
