Breaking News:

Virus Corona

Pemerintah China Selesai Bangun RS Darurat Virus Corona dalam 10 Hari, Mulai Terima Pasien Hari Ini

Sebagai tindakan tanggap darurat terhadap penyebaran Virus Corona, Pemerintah China membangun rumah sakit (RS) untuk menampung pasien terjangkit.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AFP/STR
Pekerja China melakukan konstruksi RS Huoshenshan sebelum dialihkan ke militer China di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (2/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sebagai tindakan tanggap darurat terhadap penyebaran Virus Corona, Pemerintah China membangun rumah sakit (RS) untuk menampung pasien terjangkit.

Dilansir TribunWow.com, RS Huoshenshan di Wuhan, China selesai dibangun pdaa Minggu (2/2/2020).

Seperti diketahui, ibu kota Provinsi Hubei tersebut merupakan pusat penyebaran virus yang menyerang organ pernapasan ini.

Korban Jiwa Pertama di Luar China Akibat Virus Corona, Pemerintah Filipina Tetapkan Aturan Karantina

Rencananya rumah sakit tersebut secara khusus akan menangani pasien yang terjangkit Virus Corona.

Sebanyak 1.400 staf medis dari militer akan dikerahkan untuk bertugas di RS Huoshenshan mulai Senin (3/2/2020), seperti dilansir dari kantor berita Pemerintah China, Xinhua.

Staf medis tersebut terdiri dari 950 pekerja rumah sakit dari anggota militer Tentara Pembebasan Rakyat.

Selain itu, sejumlah 450 lainnya adalah tim medis dari sekolah kesehatan militer yang sebelumnya telah dikirim ke Wuhan.

Selain RS Huoshenshan, Pemerintah China juga membangun rumah sakit sementara lainnya, yakni RS Leishenshan.

Pembangunan rumah sakit darurat itu serupa dengan penanganan virus SARS yang mewabah pada 2003, yakni RS Xiaotangshan.

Menurut Kepala Proyek dari kontraktor China Construction Third Engineering Bureau, Fang Xiang, awalnya ia merasa proyek tersebut hampir mustahil.

"Untuk proyek sebesar ini, biasanya membutuhkan waktu dua tahun," kata Fang Xiang, dikutip dari Xinhua, Minggu (2/2/2020).

"Butuh waktu sedikitnya satu bulan untuk membuat konstruksi bangunan sementara, apalagi rumah sakit khusus penyakit menular," tambahnya.

Virus Corona Belum Selesai, China Umumkan Flu Burung Muncul di Peternakan Ayam, Ribuan Unggas Mati

Salah satu rekan Fang, Shen Kai, menjelaskan dirinya belum pernah terlibat dalam proyek darurat seperti ini.

"Saya belum pernah terlibat dalam pekerjaan yang darurat seperti ini dan saya belum pernah melihat begitu banyak perusahaan terlibat hanya dalam satu proyek," jelas Shen Kai.

"Meskipun ini pekerjaan yang sulit, tetapi kami harus berusaha maksimal," tegas Shen.

Untuk diketahui, rumah sakit tersebut terletak di sebuah sanatorium dekat Danau Zhiyin di sebelah barat daya Wuhan.

RS Huoshenshan terletak cukup jauh dari pusat kota Wuhan yang padat penduduk.

Wilayah tersebut dinilai cukup mudah diakses.

Selain itu, kendala pembangunan rumah sakit darurat tersebut adalah menyediakan kebutuhan logistik untuk para pekerjanya sementara Kota Wuhan sedang dilanda wabah penyakit.

Ribuan pekerja dan 800 alat berat dikerahkan tak henti selama 24 jam untuk mengejar tenggat waktu pembangunan.

Menurut Shen, bahkan banyak pekerja yang tidur empat jam sehari agar dapat segera melanjutkan pekerjaan pembangunan.

Lihat videonya mulai dari awal:

Muncul Flu Burung di China

Tak lama setelah Virus Corona merebak, Pemerintah China mengumumkan muncul kasus flu burung atau H5N1 yang ditemukan di sebuah peternakan ayam di Provinsi Hunan.

Hunan diketahui berbatasan dengan Provinsi Hubei, yakni wilayah asal Virus Corona muncul.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan melalui pernyataan resmi Kementerian Agrikultur dan Urusan Pedesaan China, pada Sabtu (1/2/2020).

Muncul Kritik Tentang Penyemprotan WNI yang Tiba di Indonesia, Kemenkes Berikan Keterangan

"Virus muncul di sebuah peternakan di Distrik Shuangqing, Kota Shaoyang," demikian pernyataan resmi itu diumumkan, dikutip TribunWow.com dari South China Morning Post.

"Peternakan tersebut memiliki 7.850 ayam dan sebanyak 4.500 ayam telah mati dari penularan virus tersebut," lanjutnya.

Otoritas setempat telah mengambil tindakan sementara dengan melakukan pemusnahan.

"Menurut pemerintah daerah setempat, sebanyak 17.828 unggas telah dimusnahkan setelah muncul virus tersebut," jelas Kementerian Agrikultur dan Urusan Pedesaan China mengumumkan.

Sejauh ini, belum ada laporan virus tersebut menjangkit manusia.

Virus flu burung muncul bersamaan dengan upaya Pemerintah China untuk menanggulangi dampak dari Virus Corona.

Virus H5N1 diketahui menyerang organ pernapasan unggas dan dapat menular ke manusia.

Awalnya, virus tersebut ditemukan pertama kali pada hewan angsa di China pada 1996.

Menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), penularan antarmanusia untuk virus ini mungkin terjadi, meskipun tidak selalu.

Tiga WNI Tak Penuhi Syarat Sehat untuk Pulang dari Wuhan, Dubes RI Tegaskan akan Tetap Lindungi

Pemerintah Korea Selatan Tetapkan Larangan Kunjungan

Menanggapi kasus merebaknya Virus Corona, Pemerintah Korea Selatan menetapkan larangan kunjungan bagi warga negara asing (WNA) yang baru saja kembali dari kunjungan ke Provinsi Hubei, China.

Untuk diketahui, Provinsi Hubei yang beribukota Wuhan adalah pusat penyebaran Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com dari kantor berita Yonhap, Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun menyebutkan larangan tersebut akan berlaku mulai Selasa (4/2/2020) mendatang.

Chung juga menyebutkan rapat darurat dilaksanakan untuk membahas pencegahan Virus Corona.

Chung menjelaskan warganya yang baru kembali dari negara terdampak virus harus menjalani karantina selama 14 hari.

Sementara itu, program bebas visa untuk wisatawan asing yang mengunjungi Pulau Jeju dihentikan sementara.

"Kita harus menghentikan penyebaran virus di masyarakat setempat bahkan lebih ketat lagi," kata Chung.

Selain itu, Chung menegaskan rencana jangka pendek hingga panjang harus dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Sebelumnya, Korea Selatan telah mengevakuasi warga negaranya dari wilayah Wuhan.

Sejumlah 700 warga negara itu sedang menjalani masa karantina di dua tempat yang berbeda, yakni di Asan dan Jincheon.

Sampai Minggu (2/2/2020), ada 15 kasus terinfeksi Virus Corona di Korea Selatan.

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
Virus CoronaChinaCoronaWuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved