Lina Mantan Sule Meninggal Dunia
Pernyataan Lengkap Kepolisian terkait Hasil Autopsi Kematian Lina yang Dinilai Janggal
Polrestabes Bandung menggelar konferensi pers (konpers) untuk mengumumkan hasil autopsi jasad Lina Jubaedah.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Claudia Noventa
"Hasil pemeriksaan kita terhadap dokter-dokter yang menangani korban baik itu di Rumah Sakit Al Islam kemudian di Rumah Sakit Santosa," ucap AKBP Galih.
"Menyampaikan bahwasanya yang bersangkutan sebelum almarhumah ini melahirkan itu sudah terdeteksi adanya penyakit hipertensi," imbuhnya.

• BREAKING NEWS - Pernyataan Polisi soal Hasil Autopsi Lina, Ternyata Dikarenakan 3 Penyakit Ini
Bahkan hipertensi tersebut membuat dokter sempat meminta Lina Jubaedah untuk melahirkan secara caesar.
Meski demikian Lina Jubaedah kekeh dengan pendiriannya dan memilih melahirkan dengan cara normal.
Oleh karena itu persalinan secara normal tersebut yang membuat penyakit Lina Jubaedah semakin parah.
"Nah dokter menyampakian bahwasanya supaya almarhum melahirkan dengan cara caesar, namun demikian almarhum bersikeras untuk melahirkan secara normal," ucap AKBP Galih.
"Di sini penyampaian dari dokter bahwa ini salah satu hal yang memungkinkan penyakit tersebut timbul," imbuhnya.
Tak berhenti di situ saja AKBP Galih juga mengungkapkan kurun waktu Lina Jubaedah menderita penyakit tukak lambung.
Berkaca dengan laporan riwayat penyakit tersebut, pihak kepolisian memastikan bahwa Lia Jubaedah terkena penyakit lambung sejak 21 November 2019.
"Kemudian untuk penyakit yang terdekteksi pada saat almarhum pertama kali tanggal 21 november masuk rumah sakit Al Islam, pingsan juga," ucap AKBP Galih.
"Pada saat itu dilakukan pengecekan oleh dokter, dan disampaikan bahwa yang bersangkutan mengalami penyakit lambung," imbuhnya.
Selain itu AKBP Galih menyatakan bahwa penyakit Lina Jubaedah sempat semakin parah.
Puncaknya saat Lina Jubaedah harus dilarikan ke rumah sakit untuk kedua kalinya pada 24 November 2019.
Bahkan saking parahnya Lia Jubaedah harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
"Kemudian tanggal 24 November juga hal yang sama," ucap AKBP Galih.