Terkini Nasional
Mengaku Sedang Bantu Jokowi, Fahri Hamzah Singgung Prabowo Masuk Kabinet: Tapi Naratifnya Kacau
Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengungkapkan sebenarnya pihaknya tengah membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengungkapkan sebenarnya pihaknya tengah membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Fahri Hamzah mengatakan, dirinya membantu Jokowi meski dalam bentuk kritik dan masukan.
Menurutnya, harus ada orang-orang yang bisa membantu Jokowi mewujudkan niat baiknya.
"Tapi beginilah ya itu yang saya bilang tadi, kita ini sedang mau membantu Jokowi dari teori-teori tadi," kata Fahri Hamzah.
• 100 Hari Jokowi-Maruf Amin, Fahri Hamzah Nilai Presiden Kesepian: Pak Jokowi Kurang Teman Berpikir
"Katakanlah dia adalah orang baru yang ingin menunjukkan jalan pikiran dia, mazhab dia, mazhab dia itu memerlukan konsolidasi pihak-pihak yang mendukungnya," imbuhnya dikutip dari channel YouTube Kompas Tv pada Jumat (31/1/2020).
Namun, pendiri Partai Gelora ini menilai bahwa orang-orang yang membantu Jokowi justru kurang bisa melaksanakan tugasnya hingga membuat masyarakat sering bingung.
"Pertama, harus ada penerjermah yang menjelaskan bahwa kemauan dia itu memang bagi rakyat, penerjemah ini kurang."
"Dan ini confuse (bingung) banyak orang-orangnya," ungkap Fahri Hamzah.
Kemudian, ia memberikan contoh hal yang membuat masyarakat bingung.
• Diberi Rapor Merah, Jubir Presiden: Bersama Jokowi, Saya Tak akan Ulangi Hal di Masa Orde Baru
Jokowi memang mengajak mantan rivalnya, Prabowo Subianto masuk ke dalam pemerintahan.
Namun, Fahri menilai masalah-masalah lain tak kunjung selesai.
"Dengan segala maaf misalnya, presiden bilang rekonsiliasi, Prabowo diajak ke kabinet."
"Tapi naratifnya itu kacau, misalnya soal Islam, soal Habib Rizieq itu enggak beres-beres," katanya.
Sehingga, rekonsiliasi dengan Prabowo Subianto dianggap belum dapat menyelesaikan masalah.
"Dan tidak berhasil menjelaskan bahwa ini ada jalan keluar bagi rekonsiliasi," lanjut politisi asal NTB ini.
Namun, kelemahan dalam pemerintahan Jokowi itu tak hanya berhenti di sana.
• Debat dengan Jubir Jokowi Fadjroel Rachman, Ketua YLBHI Kritik Apa Hebatnya Beri Sertifikat Tanah
"Jadi itu baru pertama, belum saya bilang persoalan dapur dan operator."
"Karena ada banyak delivery sebenarnya yang seharusnya dilakukan secara baik," kritik Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah mengkritik perlakuan beberapa polisi apalagi saat demontrasi menolak Revisi Undang-undang KPK September lalu.
Menurut Fahri Hamzah, kekurangan-kekurangan di Pemerintah Jokowi adalah orang-orang di bawah presiden.
"Saya terus terang kritik memang banyak dari polisi-polisi kita ini belakangan ini saya bicara dengan banyak jenderal juga yang cukup menyayangkan."
"Karena apa yang mau dimaksudkan oleh Totok itu diinpretasikan oleh pengetatan kontrol terhadap pikiran masyarakat dan kebebasan sipil dan ini salah, jadi penerjamahnya ini yang perlu diperbaiki," jelas Fahri Hamzah.
Lihat videonya mulai menit ke 7:30:
Tanggapan Fadjroel Rachman Pemerintah Jokowi Diberi Rapor Merah
Juru Bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Fadjroel Rachman menanggapi soal rapor merah yang diberikan para aktivis terkait penegakan hukum di Indonesia.
Rapor merah itu diungkapkan oleh Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati pada acara Satu Meja Kompas TV pada Kamis (31/1/2020).
Fadjroel Rachman menegaskan, semua orang yang terlibat kasus hukum akan diadili.
• Ragukan Penegakan Hukum Era Jokowi, Said Didu Singgung Dewi Tanjung hingga Ade Armando: Dia Itu Apa?
Dikatakan, tidak ada satu pun orang yang bisa kebal hukum.
"Terkait dengan apa kasus penangkapan itu juga sudah diselesaikan melalui penegakan hukum, tegas lah bahwa kita ingin mengatakan tidak ada seorang pun di negeri ini yang berada di atas hukum."
"Semuanya bermuara ke pengadilan sesuai dengan prosedur penegakkan hukum," ungkap Fadjroel Rachman.
Selain itu, Fadjroel Rachman mengatakan bahwa ketegasan menangani hukum juga telah diungkapkan oleh Jokowi.
"Itu kita tegas, kalau terjadi apa-apa dengan masalah itu mohon diselesaikan secara hukum dan Presiden Jokowi tegas sekali mengatakan, kita menghormati konstitusi, menghormati semua peraturan perundang-undangan."
"Negara ini bukan negara kekuasaan, ini negara hukum, dan kita bersama," katanya.

• Arti 100 Hari Kerja Jokowi-Maruf Amin di Mata Rocky Gerung: Menghitung Kebohongan Baru
Lalu, Fadjroel menyinggung masalah-masalah hukum yang terjadi di masa orde baru.
Fadjroel mengatakan, dirinya juga bagian dari korban orde baru.
Sehingga sekarang, ia berkomitmen tak akan mengulangi masalah yang terjadi pada masa orde baru.
"Saya kan sebagian kita mungkin korban dari masa orde baru dan tahu bagaimana itu terjadi seperti yang dijelaskan tadi."
"Dan saya tidak mungkin mengulangi apa yang terjadi di masa orde baru ketika berada bersama dengan Pak Jokowi," tegasnya.
Lihat videonya mulai menit ke 2.15:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)