Breaking News:

Virus Corona

Kasus Virus Corona dari China Hampir Capai 10.000, WHO Resmi Nyatakan Status Darurat Global

WHO resmi menyatakan status darurat global terhadap wabah Virus Corona yang bermula di Kota Wuhan, China tersebut

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube South China Morning Post
Warga China di sebuah rumah sakit pasca wabah Virus Corona menyebar, Jumat (31/1/2020) 

TRIBUNWOW.COM - World Health Organisation (WHO) atau organisasi kesehatan dunia telah menyatakan status darurat
global terhadap wabah Virus Corona.

Status tersebut dikeluarkan setelah proses diskusi yang berlangsung pada Kamis, (30/1/2020).

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Jumat (31/1/2020), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanmo Ghebreyesus
mengatakan berulang kali bahwa keputusan tersebut diambil bukan karena China tidak mampu menanggulangi wabah Virus Corona.

Keputusan tersebut diambil karena Tedros khawatir negara- negara yang tidak memiliki peralatan medis selengkap negara- negara maju seperti China akan kewalahan menghadapi wabah Virus Corona.

"Kekhawatiran utama kami adalah potensi virus tersebut menyebar ke negara-negara yang memiliki sistem kesehatan
yang lemah dan tidak siap dalam menghadapi wabah Virus Corona," ujar Tedros.

Tedros mengkhawatirkan apabila virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut menyebar ke negara-negara yang sistem kesehatannya lemah dampaknya tidak dapat diperkirakan.

"Mayoritas kasus yang terjadi di luar China memiliki sejarah pernah berpergian ke Wuhan atau pernah kontak dengan
seseorang yang juga pernah berpergian ke Wuhan," kata Tedros.

"Kita tidak tahu kerusakan apa yang dapat virus ini lakukan apabila menyebar ke negara dengan sistem kesehatan lemah yang lemah," tambahnya.

Tolak Dikarantina di Pulau Terpencil, Warga Australia Pilih Bertahan di Wuhan Lawan Virus Corona

Rekomendasi WHO

Menyusul deklarasi status darurat global wabah Virus Corona WHO telah mengeluarkan beberapa rekomendasi ke seluruh negara di dunia.

Langkah rekomendasi tersebut di antaranya adalaah mempercepat pengembangan vaksin, mengulas rencana persiapan, melawan penyebaran informasi yang salah, dan berbagi data terkait Virus Corona dengan badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations (UN).

Meskipun WHO telah menyatakan status darurat global, badan tersebut mengatakan tidak perlu untuk menanggapi wabah Virus Corona secara berlebihan dengan membatasi hubungan dagang dan travel.

WHO juga menentang keras kebijakan negara yang melarang masuknya turis China dan menutup hubungan dengan China.

Memasuki hari ke-8 karantina di Wuhan, jumlah kasus wabah Virus Corona di seluruh dunia kini telah hampir mencapai angka 10.000 kasus orang yang positif terinfeksi virus mematikan tersebut.

Korban wabah Virus Corona kini juga telah tembus angka 200 jiwa.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Jumat (31/1/2020), berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:

Kasus Positif Virus Corona:

  • China - 9536 Kasus
  • Hong Kong- 12 Kasus
  • Macau - 7 Kasus
  • Taiwan - 9 Kasus
  • Negara Asia Lainnya - 62 Kasus
  • Eropa - 13 Kasus
  • Amerika Utara - 8 Kasus
  • Australia - 9 Kasus
  • Negara lain - 4 Kasus

TOTAL KASUS : 9480 kasus di seluruh dunia

Korban Tewas Virus Corona:

  • China -  213 Jiwa

Pulang dari China, Mahasiswa Asal Tegal Tak Boleh Keluar Rumah 14 Hari untuk Antisipasi Virus Corona

Ahli di Hong Kong Sebut Wabah Virus Corona akan Mendunia

Para ahli penyakit menular di Hong Kong mendesak pemerintah Hong Kong untuk segera mengambil kebijakan tegas untuk menangani Virus Corona yang setiap hari korbannya bertambah semakin banyak.

Pimpinan peneliti sekaligus dekan fakultas kedokteran universitas Hong Kong, Gabriel Leung memperingatkan kepada seluruh pihak bahwa Virus Corona dapat menjadi wabah global.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube South China Morning Post, Selasa (28/1/2020), hal tersebut dikatakan Leung mengingat pengidap Virus Corona belum tentu menunjukkan gejalanya, dan tanpa disadari telah menularkan kepada orang-orang di sekitarnya.

 Gubernur Sulut Olly Dondokambey Tutup Rute Penerbangan dari China untuk Antisipasi Virus Corona

Leung mengatakan penularan antar manusia telah terjadi di berbagai kota-kota besar di China daratan atau Tiongkok.

"Kita harus bersiap akan kemungkinan wabah ini mungkin akan menjadi wabah global," kata Leung.

Ia mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan membatasi mobilitas penduduk, menunda kegiatan yang melibatkan perkumpulan massa dalam jumlah besar, serta menganjurkan para pelajar dan pekerja untuk mengerjakan tugasnya di rumah.

Kebijakan untuk memblokir masuknya warga Provinsi Hubei ke Hong Kong menurut Leung juga harus ditolak, sebab Hubei adalah provinsi yang menjadi tempat dimulainya wabah Virus Corona.

Leung turut menyarankan pemerintah mengambil langkah-langkah ekstra dalam menghadapi Virus Corona.

Ia menyarankan agar pemerintah segera melakukan impor pangan dan kebutuhan lainnya untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Leung menegaskan apa yang ia sampaikan bukanlah prediksi yang berlebihan dan mengada-ada.

Virus Corona disebutnya sangat mungkin menjadi wabah virus yang mendunia.

"Ini bukanlah kepastian yang didasari oleh imajinasi," tegas Leung. 

Beredar Isu Virus Corona Dapat Menjangkiti Hewan Peliharaan, WHO Membantah: Belum Ada Bukti

Ahli Kesehatan Inggris Prediksikan 100.000 Orang Sudah Terinfeksi

Ahli Kesehatan Publik Universitas Imperial, London, Inggris, Profesor Neil Ferguson menyampaikan analisanya terkait potensi penyebaran wabah Virus Corona di China.

Neil mengatakan meskipun saat ini hanya ada 2.000 orang yang telah dikonfirmasi positif Virus Corona, ia mengatakan prediksinya sebesar 100.000 orang di berbagai negara telah terinfeksi virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari theguardian.com, Minggu (26/1/2020), Neil juga mengatakan kemungkinan menyebarnya Virus Corona di Eropa cukup tinggi.

Warga di Wuhan mencari pertolongan medis pasca mewabahnya Virus Corona, Minggu (26/1/2020)
Warga di Wuhan mencari pertolongan medis pasca mewabahnya Virus Corona, Minggu (26/1/2020) (YouTube South China Morning Post)

 Warga Beijing Dilarang Bersalaman untuk Pencegahan Virus Corona

Hal tersebut lantaran banyaknya turis asal China yang berada di berbagai negara di Eropa.

"Cepat atau lambat kita akan mendapatkan kasus (positif Virus Corona)," kata Neil.

Meskipun belum ada kasus positif Virus Corona di Inggris, pemerintah Inggris telah mempersiapkan mekanisme penanggulangan Virus Corona.

Neil mengatakan Virus Corona menjadi berbahaya karena pasien yang mengidap virus tersebut belum tentu menunjukkan gejala penyakit.

Ia membandingkan Virus Corona dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang sama-sama menyerang sistem pernapasan.

Berbeda dengan Virus Corona, Neil menjelaskan orang yang terinfeksi SARS gejalanya dapat dilihat dengan jelas.

Neil menyebut Virus Corona yang gejalanya tidak bisa dilihat, akan lebih berbahaya karena dapat menginfeksi tanpa diketahui.

Ahli Panyakit Menular, Universitas Imperial, London, Inggris, Profesor Wendy Barclay mengatakan ada kemungkinan Virus Corona dapat ditularkan hanya dengan berbicara atau berada di samping pengidap Virus Corona.

Apabila hal tersebut benar terjadi, Wendy menyebut sistem pengecekan di bandara yang menggunakan suhu tubuh akan sia-sia, karena tidak semua orang yang terinfeksi Virus Corona menunjukkan gejala yang dapat dilihat.

 98 WNI Ingin Tinggalkan Wuhan karena Virus Corona, Ketua PPI: Kalau Ada Surat dari KBRI, Bisa Keluar

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaChinaWuhanWorld Health Organization (WHO)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved