Breaking News:

Virus Corona

Antisipasi Virus Corona, Australia Berencana Karantina 600 Warganya dari Wuhan di Pulau Terpencil

Pemerintah Australia telah berencana untuk mengkarantina warga negaranya di Christmas Island setelah dievakuasi dari Wuhan, China

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube Channel 4 News
Proses sterilisasi pesawat dari Virus Corona, Rabu (29/1/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Wabah Virus Corona yang sedang menyebar di China mengakibatkan banyak negara di dunia mempersiapkan langkah-langkah preventif terhadap warga negaranya yang baru saja datang dari Kota Wuhan, China.

Pemerintah Australia telah berencana untuk mengevakuasi dan mengkarantina sementara warga negaranya yang datang dari Wuhan ke sebuah pulau terpencil yang bernama Christmas Island.

Dikutip TribunWow.com dari theguardian.com, Rabu (29/1/2020), Australia bekerja sama dengan Selandia Baru dalam melaksanakan program tersebut.

Diketahui warga negara Selandia Baru juga ada yang tinggal di kota bermulanya Virus Corona tersebut.

Para warga negara Australia di Wuhan nantinya akan diterbangkan keluar dari China menggunakan sebuah pesawat terbang yang disewa oleh pemerintah Australia.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan pemerintah akan secepat mungkin mengevakuasi warga negaranya dari Wuhan setelah tiba di Australia.

Tidak hanya dikarantina di pulau terpencil, pemerintah Australia juga mengeluarkan pernyataan bahwa warga negaranya yang dievakuasi dari Wuhan diharuskan membayar sebagian atau seluruh biaya mereka selama proses evakuasi dan karantina berlangsung.

"Mereka akan diharuskan untuk berkontribusi dalam pembiayaan," jelas pemerintah Australia.

Morrison mengatakan warga negara yang lebih dulu dievakuasi adalah warga negara Australia yang hanya tinggal di provinsi Hubei sebagai pengunjung sementara, bukan mereka yang menetap untuk jangka waktu yang cukup lama.

Kategori populasi yang dievkuasi juga difokuskan pada bayi, anak-anak kecil, dan lanjut usia.

Morrison tidak menjamin operasi evakuasi pemerintah Australia akan dapat terlaksana, karena belum tentu pesawat mereka

"Ada begitu banyak masalah dan isu yang harus kita hadapi," jelas Morrison.

Berbagai Negara Evakuasi Warganya di Wuhan karena Virus Corona, Bagaimana dengan Indonesia?

Karantina Pulau Terpencil Picu Kontroversi

Dikutip dari bbc.com, Rabu (29/1/2020), keputusan pemerintah Australia untuk mengkarantina warganya di pulau terpencil memicu kontroversi publik.

Pulau terpencil Christmas Island, tempat karantina
Pulau terpencil Christmas Island, tempat karantina (Encyclopædia Britannica, Inc.)

Christmas Island, pulau yang nantinya ditempati sebagai tempat karantina Virus Corona terkenal sebagai tempat penahanan para imigran ilegal yang kondisinya tidak layak.

Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) juga pernah mengkritisi pemerintah Australia bahwa Christmas Island tidak layak untuk ditinggali.

Warga negara Australia dari Wuhan nantinya akan menempati tempat tersebut selama dua minggu bersama warga negara Selandia Baru yang juga dievakuasi dari Wuhan.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Rabu (29/1/2020), jumlah korban tewas karena Virus Corona sudah menembus angka 100 orang.

Berdiam di Rumah karena Virus Corona, Ini Aktivitas Warga Wuhan yang Dikarantina Pemerintah China

Berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:

Kasus Positif Virus Corona:

  • China - 5974 Kasus
  • Hong Kong- 8 Kasus
  • Macau - 7 Kasus
  • Taiwan - 7 Kasus
  • Negara Asia Lainnya - 38 Kasus
  • Eropa - 4 Kasus
  • Amerika Utara - 6 Kasus
  • Australia - 5 Kasus

Korban Tewas Virus Corona:

  • China -  132 Jiwa

China Sebut Penyebaran Virus Corona Semakin Cepat

Pemerintah China memberikan pernyataan bahwa wabah Virus Corona akan semakin menginfeksi banyak orang dan menyebar semakin cepat.

Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei mengkonfirmasi hal tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Minggu (26/1/2020), Ma Xiaowei mengatakan bahwa Virus Corona mampu menyebar bahkan sebelum tanda-tandanya diketahui.

"Dari pengamatan, Virus Corona mampu berpindah bahkan saat masa inkubasi," jelas Ma Xiaowei.

Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona.
Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona. (EPA via AlJazeera)

 

 Kedutaan Besar Berlomba Keluarkan Warganya dari China dan Wuhan demi Hindari Virus Corona

Ma Xiaowei mengatakan orang-orang yang suhu tubuhnya normal tidak menutupi kemungkinan bahwa telah terjangkit Virus Corona.

Pemerintah China tidak menutupi kemungkinan Virus Corona bermutasi menjadi lebih kuat.

Sementara ini sebagian besar orang yang terjangkit Virus Corona berumur mulai dari 40 hingga 60 tahun.

Ma Xiaowei mengatakan wabah Virus Corona tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut disebut Ma Xiaowei mungkin akan semakin menginfeksi banyak orang.

Mikrobiologis Univesitas Hong Kong, Yuen Kwok-yung menjelaskan seberapa kuat daya tular Virus Corona.

Ia mengatakan apabila ada pasien Virus Corona bersin tepat dihadapan orang yang sehat, seketika itu pula di hari berikutnya orang tersebut akan positif mengidap Virus Corona.

 Soal Wabah Virus Corona, Pemerintah Hong Kong Bantah Tuduhan Media Lokal Menimbun Stok Masker

Ahli Kesehatan Inggris Prediksikan 100.000 Orang Sudah Terinfeksi

Ahli Kesehatan Publik Universitas Imperial, London, Inggris, Profesor Neil Ferguson menyampaikan analisanya terkait potensi penyebaran wabah Virus Corona di China.

Neil mengatakan meskipun saat ini hanya ada 2.000 orang yang telah dikonfirmasi positif Virus Corona, ia mengatakan prediksinya sebesar 100.000 orang di berbagai negara telah terinfeksi virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari theguardian.com, Minggu (26/1/2020), Neil juga mengatakan kemungkinan menyebarnya Virus Corona di Eropa cukup tinggi.

Warga di Wuhan mencari pertolongan medis pasca mewabahnya Virus Corona, Minggu (26/1/2020)
Warga di Wuhan mencari pertolongan medis pasca mewabahnya Virus Corona, Minggu (26/1/2020) (YouTube South China Morning Post)

 

 Warga Beijing Dilarang Bersalaman untuk Pencegahan Virus Corona

Hal tersebut lantaran banyaknya turis asal China yang berada di berbagai negara di Eropa.

"Cepat atau lambat kita akan mendapatkan kasus (positif Virus Corona)," kata Neil.

Meskipun belum ada kasus positif Virus Corona di Inggris, pemerintah Inggris telah mempersiapkan mekanisme penanggulangan Virus Corona.

Neil mengatakan Virus Corona menjadi berbahaya karena pasien yang mengidap virus tersebut belum tentu menunjukkan gejala penyakit.

Ia membandingkan Virus Corona dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang sama-sama menyerang sistem pernapasan.

Berbeda dengan Virus Corona, Neil menjelaskan orang yang terinfeksi SARS gejalanya dapat dilihat dengan jelas.

Neil menyebut Virus Corona yang gejalanya tidak bisa dilihat, akan lebih berbahaya karena dapat menginfeksi tanpa diketahui.

Ahli Panyakit Menular, Universitas Imperial, London, Inggris, Profesor Wendy Barclay mengatakan ada kemungkinan Virus Corona dapat ditularkan hanya dengan berbicara atau berada di samping pengidap Virus Corona.

Apabila hal tersebut benar terjadi, Wendy menyebut sistem pengecekan di bandara yang menggunakan suhu tubuh akan sia-sia, karena tidak semua orang yang terinfeksi Virus Corona menunjukkan gejala yang dapat dilihat. (TribunWow.com/Anung Malik)

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaAustraliaWuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved