Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Di ILC, Effendi Gazali Sindir Gagalnya Penggeledahan Kantor PDIP, Adian Napitupulu Langsung Bereaksi
Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu angkat bicara saat Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali membahas kasus Harun Masiku.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu angkat bicara saat Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali membahas kasus Harun Masiku.
Dilansir TribuWow.com, Adian Napitupulu tak terima saat Effendi Gazali menyamakan kasus Harun Masiku dengan sejumlah kasus partai lain.
Adian Napitupulu menganggap Harun Masiku bukanlah sosok penting di PDIP sehingga tak patut dilindungi.
Hal itu disampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/1/2020).
• Effendi Gazali Samakan Harun Masiku dengan Korban Keraton Agung Sejagat, Lihat Reaksi Karni Ilyas
• Yasonna Laoly Pecat Dirjen Imigrasi, Haris Azhar Ungkit Kasus Harun Masiku: Ada Sesuatu yang Besar
Mulanya, Effendi Gazali menanyakan soal kasus korupsi yang menyeret nama mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Ia pun menyinggung nama Politisi Partai Demokrat, Benny S Harman yang kala itu hadir dalam acara yang sama.
"Satu lagi yang juga buat saya bingung, sebelum masuk ke bagian saya ke komunikasi," kata Effendi.
"Agak betul juga nih Pak Benny S Harman, ketika kita cerita soal siapa yang lari sampai ke Colombia, Pak Nazarudin misalnya."
Terkait hal itu, Effendi pun menanyakan penggeledahan di Kantor Demokrat.
"Itu partai bapak enggak digeledah kan?," tanya Effendi.
Mendengar pertanyaan itu, penonton ILC justru tertawa.
"Partai bapak digeledah enggak kalau ada kasus gitu?," ucap Effendi mengulangi.
"Digeledah, dan bukan hanya kita," jawab Benny.

• Di ILC, Politisi Demokrat Blak-blakan Sentil Jubir KPK Ali Fikri: Saya Kira Jubir Harun Masiku
Benny lantas menyinggung kasus suap daging impor yang melibatkan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Semua, PKS juga digeledah, legawa kita demi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi," imbuh Benny.
"Oh PKS juga digeledah," jawab Effendi.
Mendengar pembicaraan keduanya, Adian Napitupulu pun angkat bicara.
Adian Napitupulu menyatakan, penggeledahan dilakukan KPK karena yang terlibat korupsi adalah petinggi Partai Demokrat dan PKS.
"Mengingatkan sebentar, itu karena ketua umum partainya yang ditangkap," sahut Adian.
"PKS juga karena presiden partainya yang ditangkap."
Ia mengungkapkan, KPK tak kunjung menggeledah Kantor PDIP karena Harun Masiku bukanlah pejabat di partai berlambang kepala banteng itu.
"Ini Masiku yang bukan siapa-siapa di PDI Perjuangan. Ini anggota biasa," kata Adian.
Menanggapi pernyataan Adian itu, Effendi pun kembali memberikan jawaban.
"Tapi maksud saya, menarik untuk mengatakan ada yang digeledah, ada juga yang tidak," kata Effendi.
"Beberapa sekjen lain mungkin ada yang kena tapi enggak digeledah."
Simak video berikut ini menit ke-5.46:
Samakan Harun Masiku dengan Korban Kerajaan Fiktif
Pada kesempatan itu, sebelumnya Effendi Gazali angkat bicara soal kasus suap caleg PDIP, Harun Masiku.
Dilansir TribunWow.com, Effendi Gazali bahkan menyamakan nasib Harun Masiku dengan korban Keraton Agung Sejagat.
Ucapan Effendi Gazali membuat Presenter Karni Ilyas terbahak.
Mulanya, Effendi Gazali menyinggung soal isu pemerasan yang dialami Harun Masiku.
"Saya agak tertarik dengan teori kalau enggak pemerasan ya penipuan tadi," ucap Effendi.
"Saya mencoba, kenapa orang bisa sampai pada posisi itu ya."
• Karni Ilyas Tuntut Jawaban Jubir KPK soal Harun Masiku: Orang Berdosa di Indonesia Ngeri dengan KPK
Effendi lantas menyinggung mantan anggota Keraton Agung Sejagat yang beberapa waktu lalu hadir di ILC.
"Saya ingat ada bapak duduk di sini minggu lalu itu, waktu Keraton Agung Sejagat," kata Effendi.
"Pak Eko namanya, Mas Eko staf administrasi di kelurahan."
Ia juga menyingung sejumlah uang yang harus dibayarkan para korban untuk menjadi anggota Keraton Agung Sejagat.
"Lalu dia harus membayar (Rp) 3 juta ya barangkali untuk sampai dapet posisi jenderal atau apa itu," ucapnya.
"Dengan baju yang warna-warni itu."
Lantas, Effendi pun menyamakan nasib Harun Masiku dengan korban Keraton Agung Sejagat.
"Ini Masiku kalau nonton, jangan-jangan seperti ini nih dia," kata Effendi.
"Agak sama loh sebenarnya, dia dijanjikan akan masuk ke DPR, seperti Pak Eko ini."
Melanjutkan penjelasannya, Effendi justru mengungkap hasil sidang pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Diketahui, Komisioner KPU Wahyu Setiawan resmi jadi tersangka setelah terbukti menerima uang suap dari Harun Masiku.
"Tapi yang saya dengar, dari semua pleno di KPU, orang yang dia titipin uang enggak pernah memperjuangkan dia," kata Effendi.
• Ada Dugaan Kesengajaan dalam Delay Rekaman CCTV Harun Masiku, Jubir KPK Ali Fikri Beri Bantahan
Mendengar pernyataan Effendi, tampak Karni Ilyas terbahak.
"Bang Masiku kalau nonton ketawa-ketawa kali," sambung Effendi.
"Jadi artinya, dia dijanjikan kan akan bisa lolos untuk menggantikan yang sudah meninggal."
"Tapi ternyata dari yang saya dengar dari pleno di KPU, dia enggak pernah memperjuangkan," sambung Effendi.
Terkait hal itu, Effendi kembali menyatakan nasib Harun Masiku hampir sama dengan korban Keraton Agung Sejagat.
"Berarti nasibnya hampir sama dengan Pak Eko ini," kata Effendi.
"Cuma persoalannya mungkin dia (Harun Masiku) memberikan uang, jadi dia lagi agak bingung sekarang."
(TribunWow.com)