Perseteruan Fairuz dan Galih Ginanjar
Tertekan hingga Pingsan di Sidang Kasus Ikan Asin, Fairuz: Mereka Memiliki Hati Nurani seperti Apa
Sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik yang menyeret Trio Ikan Asin, yakni Pablo Benua, Rey Utami dan Galih Ginanjar kembali digelar di PN Jaksel.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Kamu (Fairuz) ini juga trouble maker, jawab aja apa yg ditanyakan jangan mengomentari, apa harus ditunda dulu?"
"Nanti kamu emosi, pengacara emosi, hakim emosi, nanti kami emosi mengganggu putusan," peringatan yang disampaikan Djoko Indiarto.
Setelah memberikan keterangan sebagai saksi, nampak Fairuz tak kuasa menahan tangis.
Sambil berjalan keluar dari ruang sidang, sejumlah orang yang mengawal langsung meminta para awak media untuk tidak menanyakan soal persidangan tadi.
Namun saat berjalan, tiba-tiba Fairuz jatuh pingsan dan langsung digotong ke dalam ruang mediasi 1.
• Bersaksi di Sidang Kasus Video Ikan Asin, Fairuz A Rafiq Menangis: Sampai Mati Saya Tak Mau Damai
Meski begitu, pada akhirnya Fairuz didampingi sang suami bersedia untuk memberikan pendapatnya terkait dengan persidangan ini.
Dilansir Grid.ID dari tayangan kanal YouTube STARPRO Indonesia pada Senin (27/1/2020), Fairuz merasa sikap dan cara kuasa hukum dari trio ikan asin itu dalam menyampaikan pertanyaan kepadanya kurang tepat.
Ia juga merasa terintimidasi mendengar pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh kuasa hukum Rey Utami, Pablo Benua dan Galih Ginanjar.
"Kenapa saya sempat sedikit emosionalnya itu karena saya merasa apa yang dibicarakan mereka itu di luar poin, di luar konteksnya," kata Fairuz.
"Kita ini kan baru ngomongin masalah Undang-Undang ITE , kok jadi kemana-mana?" imbuhnya.
Ibu 2 anak itu pun mempertanyakan hati nurani dari pihak seterunya.
"Saya nggak tahu kenapa, mereka memiliki hati nurani seperti apa sama saya gitu," ujar Fairuz.
"Saya benar-benar nggak bisa ngomong apa-apa karena memang apa yang saya alami tadi."
• Sempat Tampak Emosi, Fairuz A Rafiq Jatuh Pingsan seusai Bersaksi dalam Kasus Ikan Asin
"Saya benar-benar tertekan saya benar-benar disudutkan, saya merasa ya dalam tekanan sampai kaki saya lemes banget,"
"Saya takut karena saya di sana sendiri, saya duduk diberi pertanyaan begitu banyak dan istilahnya menyudutkan, mencoba untuk menyudutkan saya," ungkapnya.