Terkini Nasional
100 Hari Masa Jabatan Jokowi, Ray Rangkuti Soroti Penegakan Hukum dan HAM: Rezim Paling Parah
Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengevaluasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menjabat selama 100 hari.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Melanjutkan penjelasannya, Emmy Hafild pun menyinggung pemerintahan Jokowi sebelumnya.
"Lima tahun yang sebelumnya dia menghadapi ekonomi," kata Emmy Hafild.
"Peninggalan infrastruktur yang berantakan."

• 100 Hari Kerja Jokowi, Haris Azhar: Cermin Sisa 4 Tahun Lebih ke Depan akan Suram
Lantas, ia menilai kini keinginan Jokowi memperbaiki infrastruktur sudah terwujud.
"Sekarang infrastruktur sudah, kita menghadapi ekonomi global yang sedang lesu," kata Emmy Hafild.
"Ini bagaimana supaya kita tetap bisa jalan, SDM yang parah."
Lebih lanjut, Emmy Hafild memberikan penilaiannya soal penegakan hukum dan HAM di era Jokowi.
"Saya kira penegakan hukum tidak jadi prioritas yang ke bawah," ucapnya.
"Tetap menjadi prioritas, tidak ada yang menyebabkan itu menjadi nomor dua atau nomor tiga, tidak."
Menanggapi pernyataan Emmy Hafild, Ray Rangkuti pun angkat bicara.
Ray Rangkuti menyoroti soal keberadaan kompetitor politik di dalam pemerintahan.
"Saya menanggapi soal pelibatan, bukan mitra politik ya, 'Kompetitor di dalam pemerintahan sebagai langkah yang positif'," ucap Ray Rangkuti.
"Sebaliknya menurut saya justru itu negatifnya."
Ray Rangkuti lantas memberikan penilaiannya terhadap penegakan hukum dan HAM di era Jokowi.
Secara terang-terangan, Ray Rangkuti bahkan menyebut rezim Jokowi melakukan penegakan hukum dan HAM yang paling parah dibandingkan dengan presiden sebelumnya.